Lika-liku Rieke Diah Pitaloka Perjuangkan Tanah Mat Solar: Sampai Menangis, Belum Tuntaskan Janji

Husna Rahmayunita Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 17:05 WIB
Lika-liku Rieke Diah Pitaloka Perjuangkan Tanah Mat Solar: Sampai Menangis, Belum Tuntaskan Janji
Mat Solar - Rieke Diah Pitaloka (Instagram/Tangkapan Layar YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rieke Diah Pitaloka terpukul dengan wafatnya Mat Solar pada Senin (17/3/2025) pukul 22:30 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah.

Persahabatan antara Rieke dan Mat Solar sebagai rekan peran sinetron Bajaj Bajuri tercermin dari upaya keras Rieke memperjuangkan tanah Mat Solar.

Usut punya usut, Mat Solar hingga akhir hayatnya belum mendapat kejelasan terhadap nasib tanah miliknya yang disengketakan dalam pembangunan jalan tol.

Rieke bahkan sampai vokal membawa isu tersebut lantaran pemerintah dinilai belum memenuhi hak Mat Solar sebagai pemilik tanah.

Mat Solar meninggal dunia usia 62 tahun saat berjuang melawan stroke. [Dok. Istimewa]
Mat Solar meninggal dunia usia 62 tahun saat berjuang melawan stroke. [Dok. Istimewa]

Lantas, bagaimana kisah perjuangan Rieke mengusut tuntas sengketa tanah yang dialami oleh mendiang sang sahabat?

Bemula dari Pembangunan Tol Serpong-Cinere

Tanah milik pemeran Bajuri tersebut sempat menjadi objek sengketa dalam pembangunan tol Serpong-Cinere yang bermula pada tahun 2019 lalu.

Adapun sepanjang proyek pembangunan, tanah Mat Solar seluas 1.313 meter persegi ikut terdampak pembangunan.

Sontak, Mat Solar terpaksa harus merelakan lahan miliknya diambil alih oleh pemerintah lantaran dilalui oleh proyek tol tersebut.

Baca Juga: Dimuliakan, Ini 7 Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadan seperti Mat Solar

Tak hanya tanah milik Mat Solar, tanah warga sekitar juga terdampak pengambilalihan.

Kepemilikan Ganda Jadi Kendala

Mat Solar sebagai Bajuri di Sitkom Bajaj Bajuri (Dokumentasi Trans TV)
Mat Solar sebagai Bajuri di Sitkom Bajaj Bajuri (Dokumentasi Trans TV)

Mat Solar sempat bernapas lega lantaran PT Cinere Serpong Jaya sempat menjanjikan uang ganti rugi sebesar Rp3,3 miliar.

Sayang, uang miliaran Rupiah tersebut belum masuk ke rekening Mat Solar hingga akhir hayatnya.

Ada satu kendala yang dihadapi oleh Mat Solar yakni keberadaan kepemilikan ganda terhadap tanah itu. Tanah milik Mat Solar sebelum dibeli adalah milik seorang pria bernama Idris.

Mat Solar akhirnya harus terlibat dengan sengketa tanah lantaran Idris mengklaim tanahnya tak pernah dijual secara resmi.

Dengan bekal sertifikat hak milik (SHM) yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), Mat Solar akhirnya memperjuangkan apa yang telah menjadi haknya.

Sang sahabat pasang badan

Rieke Diah Pitaloka dan Said Bajaj Bajuri ditemui ditemui di rumah duka almarhum Mat Solar kawasan Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa (18/2/205) dini hari. [Suara.com/Rena Pangesti]
Rieke Diah Pitaloka dan Said Bajaj Bajuri ditemui ditemui di rumah duka almarhum Mat Solar kawasan Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa (18/2/205) dini hari. [Suara.com/Rena Pangesti]

Rieke Diah Pitaloka sebagai sahabat yang punya posisi di Senayan berkomitmen membantu Mat Solar. Ia akhirnya mengangkat isu sengketa tanah yang dialami Mat Solar melalui rapat bersama Direktur Utama PT Jasa Marga pada Senin (17/3/2025).

Tak cukup di situ, Rieke sebelumnya juga sempat menyurati Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat masih menjabat agar mau turun tangan.

Melalui rapat DPR bersama PT Jasa Marga, Rieke menuntut agar pihak yang berwewenang turut bertanggung jawab atas nasib yang dialami Mat Solar. Sebab, ia tahu betul perjuangan sang sahabat selama hidup.

"Itu adalah uang yang dia perjuangkan untuk punya untuk simpanan hari tua. Kita sudah bolak balik ke BPN dan seterusnya dan sekarang harus masuk perdata. Itu uang sisa hasil kerja dia mas Eko pasti ngerasain lah bagaimana kita bekerja," kata Rieke sembari menangis saat rapat DPR.

Pemeran Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri tersebut menilai bahwa sengketa yang dialami oleh Mat Solar seharusnya tak berlarut-larut. 

"Seandainya pihak Jasa Marga saat itu tidak cepat-cepat memberikan konsinyasi, melalui PU kepada pengadilan tentu ini tidak akan berlarut-larut pak," tegas Rieke.

"Mohon bapak dirut tolong bantu pak untuk mengawal kasus ini. Karena itu surat-surat gara-gara konsinyasi waktu itu terlalu cepat," lanjut Rieke menuntut Dirut PT Jasa Marga sembari menahan isak tangis.

Dirut Jasa Marga, Subakti Syukur akhirnya memberi secercah harapan agar di tanggal 19 Maret 2025 esok ia akan mengawal kasus itu, termasuk akan memanggil sosok Idris.

Ia menargetkan uang ganti rugi bisa dicairkan ke Mat Solar sebelum Lebaran 2025. "Target kami sebelum Lebaran ini kalau bisa sudah dibayarkan," janji Subakti.

Sayang, Mat Solar sudah dipanggil ke rumah Tuhan sebelum uang tersebut cair. "Maafin Oneng ya Bang, belum bisa penuhin janji Oneng ke Abang. Maafin juga selama kita bersahabat Oneng sering bikin kesel. Ikhlaskan semua, Bang," tulis Rieke.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI