Infografis
"Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia," demikian firman Tuhan di Pengkhotbah 5:10.
Judi juga merupakan tindakan menghamburkan-hamburkan uang. Padahal, Tuhan berfirman agar uang tidak dihambur-hamburkan, dan sebaiknya ditabung agar bisa diberikan untuk pekerjaan Allah.
Ajaran Tuhan untuk tidak menyia-nyiakan harta tertuang dalam Amsal 21:20. Dalam ayat itu, Tuhan mengajarkan manusia untuk tidak mempertaruhkan uang yang seharusnya dimanfaatkan untuk kebutuhan atau mendukung karya Tuhan.
Hal itu tentu tidak bisa dilakukan jika orang melakukan judi, termasuk judi sabung ayam.
![Sabung ayam di Filipina. [Flickr/Adam Cohn]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/18/30562-sabung-ayam-di-filipina-flickradam-cohn.jpg)
"Orang yang bijak mengatur persediaan harta dan makanan di rumahnya, tetapi orang bodoh tidak mengendalikan diri dan menghabiskan segala miliknya," demikian isi ayat Amsal 21:20.
Judi sendiri sering membuat orang menjadi serakah dan terlilit utang. Pasalnya, orang bakal kecanduan untuk terus bermain judi dan mempertaruhkan harta bendanya demi menang. Hal ini membuat seseorang berpotensi terlilit utang.
Padahal, Alkitab mengajarkan manusia untuk berpuas diri dan tidak diperbudak oleh uang, termasuk utang. Ajaran ini tertuang dalam Amsal 22:7.
"Orang kaya menguasai orang miskin, dan yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi," demikian isi Amsal 22:7.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan jika Alkitab turut melarang aktivitas judi yang lebih mendatangkan bencana ketimbang manfaat. Ajaran Alkitab menekankan pentingnya manusia untuk tidak berhamba pada uang.
Baca Juga: Menko BG Tegaskan Oknum TNI Penembak 3 Polisi Harus Dihukum Berat: Jangan Pilih Kasih!
