Suara.com - Melaksanakan ziarah kubur merupakan bagian dari amalan sunah yang dilaksanakan pada saat menyambut bulan suci Ramadhan dan akan tiba hari raya lebaran. Rasulullah SAW pun mengajarkan doa dan tata cara ziarah kubur yang benar.
Ziarah kubur dianjurkan oleh Rasulullah saw sebagai salah satu cara agar umat muslim senantiasa ingat kepada leluhur, hari kematian, dan akhirat. Rasulullah saw bersabda, “Dulu aku melarangmu melakukan ziarah kubur. Sekarang, lakukanlah ziarah kubur, karena akan mengingatkan kalian terhadap akhirat.” (HR. Muslim).
Saat melaksanakan ziarah kubur, kita tidak diperbolehkan melakukannya secara sembarangan. Ada doa dan tata cara melaksanakan ziarah kubur.
Berikut doa dan tata cara ziarah kubur yang benar.
1. Mengucapkan salam
Saat akan masuk area makam, ucapkan salam. Berikut doa untuk diucapkan saat akan memasuki makam.
“Assalamu‘alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu‘adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun”
Artinya: Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.
2. Melafalkan istighfar
Baca Juga: Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur Jelang Ramadan 2025
Sebelum melangkahkan kaki ke area pemakaman setelah membaca doa salam tersebut di atas, bacalah istighfar tujuh kali. Tujuannya untuk mengingat kematian dankita mendapatkan perlindunan dari Allah Swt. Berikut lafal doa istighfar yang dibaca saat memasuki area makam.
“Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi”.
Artinya: “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya.”
3. Melafalkan surah Al-fatihah
Baca surah Al-fatihah dengan tujuan memohon keselamatan untuk seseorang yang akan diziarahi. Berikut lafal doa Al-Fatihah.
“Bismillhir-rahmnir-rahm. Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepadaMu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami.”
4. Baca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Lafalkan doa surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas secara berurutan. Berikut bunyi doa Al Ikhlas,
“Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam ylad, wa lam yakul lah kufuwan ahad.”
Artinya:
“Katakanlah, ‘Dialah Yang Maha Esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.”
Berikut bunyi doa surah Al Falaq;
“Qul auudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.”
Artinya:
“Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus napasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki.”
Terakhir lafalkan doa An-nas, berikut lafal surah An-Nas;
“Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.”
Artinya : “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan dan manusia.’”
5. Baca ayat kursi
Selesai melafalkan surat pendek tersebut di atas, dilanjutkan dengan ayat kursi. Berikut lafal ayat kursi.
Allhu l ilha ill huw, al-ayyul-qayym, l ta`khuuh sinatuw wa l na`m, lah m fis-samwti wa m fil-ar, man alla yasyfa’u ‘indah ill bi`inih, ya’lamu m baina aidhim wa m khalfahum, wa l yuna bisyai`im min ‘ilmih ill bim sy`, wasi’a kursiyyuhus-samwti wal-ar, wa l ya`duh ifuhum, wa huwal-‘aliyyul-‘am.
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
6. Baca tahlil
Doa tahlil adalah doa inti dari menziarahi kubur. Tahlil diucapkan sebanyak 33 kali. Berikut lafal tahlil untuk diucapkan.
“Laa Ilaaha Illallah.”
Artinya:
“Tiada Tuhan selain Allah.”
7. Baca doa jenazah
Tutup ziarah kubur dengan membaca doa jenazah. Berikut lafal doa jenazah yang dibaca di akhir.
“Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqas saubul abyadhu mìnad danasì.”
Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.
Artinya:
“Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.”
“Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).
Selain melafalkan doa dengan benar, penting untuk memperhatikan adab berziarah kubur. Meski ini terlihat tidak penting, tetapi ini menunjukkan bagaimana Anda menghormati para leluhur yang sudah tiada.
Berikut tata cara dan juga adab yang benar dalam berziarah kubur.
- Pakailah pakaian yang baik dan sopan.
- Tidak duduk di atas makam.
- Jaga mulut, jangan sampai berbicara kotor selama berada di makam.
- Tidak diperbolehkan menangis secara histeris atau berlebihan
- Jangan memakai sandal selama berada di area makam. Tinggalkan sandal sebelum memasuki gapura makam.
Demikian itu yang penting untuk diperhatikan saat mengirim doa dan tata cara ziarah kubur yang benar. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh