Suara.com - Aktris Jennifer Coppen mengaku bahwa dirinya tidak bisa puasa di bulan Ramadan tahun ini karena mengidap GERD Anxiety.
Hal tersebut ia sampaikan secara langsung melalui siaran langsung TikTok-nya, sembari menjelaskan bahwa dokter menyebut jika kondisinya tidak memungkinkan untuk berpuasa.
"Enggak puasa, saya sakit, makanya kalian harus gila ya, jangan sampai jadi gila seperti saya, bercanda. Aku tuh punya anxiety GERD, guys, ini terakhir kali aku kasih tahu, aku punya anxiety GERD," tuturnya.
Ia juga membeberkan jika sampai telat makan, tubuhnya akan merasakan sensasi yang sangat tidak nyaman yang luar biasa.
"Aku belum dibolehin puasa sama dokter aku karena aku enggak bisa telat makan. Kalau aku telat makan sedikit, aku langsung kayak orang mau mati, kayak mau sakaratul maut," imbuhnya.
Dari penyakit tersebut, Jennifer Coppen pun selalu membawa alat pengukur kadar oksigen yang digunakan untuk memantau detak jantung saat mengalami serangan Anxiety.
Alhasil, pengakuan tersebut mungkin membuat publik yang belum familiar menjadi penasaran dengan penyakit GERD Anxiety yang dideritanya.
Apa Itu GERD Anxiety?
GERD dan Anxiety sebetulnya adalah dua penyakit berbeda yang umumnya terjadi bersamaan.
Baca Juga: Lengkap! 12 Perbuatan yang Membatalkan Puasa: Dari Makan Hingga Keluar Mani
GERD sendiri merupakan singkatan Gastroesophageal Reflux Disease, yaitu gangguan asam lambung yang terjadi ketika asam dari lambung naik ke kerongkongan.
Sementara Anxiety adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan perasaan cemas, gelisah, atau khawatir berlebihan terhadap sesuatu, baik yang nyata maupun hanya dugaan.
Sehingga, GERD Anxiety adalah kondisi ketika seseorang mengalami gangguan asam lambung yang berkaitan erat dengan kecemasan atau stres.
Mengutip dari laman Alodokter, anxiety dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan memicu heartburn, gejala khas dari penyakit GERD.
Penderita biasanya mengalami gejala seperti nyeri ulu hati, napas berat, sensasi terbakar di dada (heartburn), mual, atau sulit menelan.
Parahnya, kondisi tersebut akan semakin buruk ketika seseorang mengalami tekanan psikologis karena kecemasan dapat memicu peningkatan produksi asam lambung.
GERD dan Anxiety adalah dua kondisi yang saling berkaitan, dimana GERD memengaruhi kesehatan mental, sementara GERD berdampak pada fisik penderitanya.
Maka, jika seseorang memiliki riwayat GERD, risiko mengalami GERD anxiety saat merasa cemas cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki riwayat tersebut
Sensasi yang dirasakan setiap orang pun berbeda-beda ketika mengalami GERD Anxiety, seperti ketakutan akan kematian, merasa mengidap penyakit berbahaya, hingga seolah usia tak lama lagi.
Padahal, menurut banyak riset medis, perasaan-perasaan yang muncul tersebut hanyalah sensasi belaka. Ketika GERD Anxiety sudah mereda, maka sensasi itu pun akan hilang dengan sendirinya.
Cara Menghindari GERD Kambuh
Agar GERD tidak kambuh, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Mengatur Pola Makan
Hindari makanan pemicu seperti makanan pedas, asam, berlemak, serta minuman berkafein atau bersoda. Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering dapat membantu mencegah lonjakan asam lambung.
2. Jangan Langsung Berbaring Setelah Makan
Tunggu setidaknya 2–3 jam sebelum berbaring atau tidur setelah makan. Ini memberi waktu bagi lambung untuk mencerna makanan dan mencegah asam naik ke kerongkongan.
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan dapat menekan lambung dan meningkatkan risiko refluks asam. Menjaga berat badan ideal dengan pola makan sehat dan olahraga rutin sangat disarankan.
4. Kurangi Stres
Stres dapat memperburuk GERD. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengelola stres dengan lebih baik.
Dengan menerapkan kebiasaan ini, risiko GERD kambuh dapat diminimalkan, sehingga kualitas hidup tetap terjaga.
Kontributor : Damayanti Kahyangan