Suara.com - Komisi I DPR dengan pemerintah telah melakukan rapat pertemuan untuk membahas revisi Undang-Undang (RUU) TNI pada tanggal 14-15 Maret 2025. Rapat ini dilaksanakan di sebuah hotel mewah, yakni Hotel Fairmont Jakarta. Rapat tersebut ternyata mendapatkan tentangan keras dari masyarakat hingga dilaporkan ke polisi.
Hal itu dikarenakan, banyak yang menganggap jika dilakukan perubahan RUU TNI maka dapat mengembalikan dwifungsi ABRI.
Dalam RUU TNI, dijelaskan bahwa prajurit TNI bisa mendapatkan jabatan di lembaga sipil. Adapun 16 kementrian atau lembaga yang sudah final dirundingkan menurut Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, adalah sebagai berikut.
1. Koor Bid Polkam
2. Pertahanan Negara
3. Setmilpres
4. Inteligen Negara
5. Sandi Negara
6. Lemhannas
Baca Juga: Pandji Pragiwaksono 'Ceramahi' Menhan Suruh Deddy Corbuzier Jawab Kritik Publik Terkait RUU TNI
7. DPN
8. SAR Nasional
9. Narkotika Nasional
10. Kelautan dan Perikanan
11. BNPB
12. BNPT
13. Keamanan Laut
14. Kejagung
15. Mahkamah Agung
16. Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP)
Mendapatkan kritikan pedas dari berbagai pihak lantaran tidak ingin menghidupkan dwifungsi ABRI, Mensesneg Prasetyo Hadi akhirnya memberikan pernyataan tegas bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi.
"Tidak, kita pastikan enggak," kata Prasetyo.
Seiring penolakan RUU TNI ini, tak sedikit wargenet juga menyoroti pemilihan Hotel Fairmont Jakarta di tengah efisiensi yang dijadikan sebagai tempat rapat.
Lantas, siapa pemilik hotel mewah yang memfasilitasi rapat kilat nan rahasia DPR membahas RUU TNI ini?
![Hotel Fairmont Jakarta [fairmont-jakarta.com/]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/16/64200-hotel-fairmont-jakarta.jpg)
Pemilik Hotel Fairmont Jakarta
Hotel Fairmont Jakarta merupakan salah satu hotel bintang lima yang terletak di Jalan Asia Afrika No.8, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Hotel ini juga merupakan salah satu properti dari jaringan hotel mewah Fairmont Hotels & Resorts.
Fairmont Hotels & Resorts didirikan pada tahun 2001 melalui penggabungan antara Canadian Pacific Hotels & Resots dan Fairmont Hotels, yang merupakan jaringan hotel mewah asal Kanada.
Namun AccorHotels mengakuisisi jaringan hotel itu di tahun 2016. Kendati demikian, hak kepemilikan Fairmont Hotel Jakarta dipegang oleh PT Senayan Trikarya Sempana, anak usaha Kajima Overseas Asia Pte. Ltd.
PT Senayan Trikarya merupakan perusahaan patungan antara Kajima Overseas Asia Pte. Ltd dan Badan Pengelola Gelora Bung Karno. PT Senayan Trikarya Sempana juga menjadi pengembang dan operator Senayan Square, kompleks yang terdiri dari Plaza Senayan, Plaza Senayan Arcadia, menara perkantoran Sentral Senayan I, II & III, Apartemen Plaza Senayan, termasuk Hotel Fairmont Jakarta.
Direktur Utama Plaza Senayan atau Presiden Direktur PT Senayan Trikarya Sempana adalah Kazuhito Shibuya yang juga aktif menjabat saat ini.
Kazuhito Shibuya sendiri rupanya pernah beberapa kali tampil di depan publik dalam beberapa acara, di antaranya pembukaan Marygold Markt di Lantai 3 Plaza Senayan dan peluncuran Yashiniko Yokocho.
Sementara itu, untuk jabatan DIrektur Perencanaan Perusahaan PT Senayan Trikarya Sempana dipegang oleh Tetsuya Koizumi sejak Februari 2023.
Ditentang Keras
Koalisi masyarakat sipil menentang keras RUU yang menjadi kontroversi. Penolakan disampaikan karena revisi undang-undang tersebut bakal mengembalikan Dwifungsi TNI seperti era Orde Baru.
Koordinator komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (KontraS) Dimas Bagus Arya mengatakan bahwa agenda Revisi UU TNI yang sedang digodok, tidak memiliki urgensi transformasi militer ke arah yang profesional.
Bahkan, menurutnya hal tersebut akan melemahkan profesionalisme militer.
"Sebagai alat pertahanan negara, TNI dilatih, dididik dan disiapkan untuk perang, bukan untuk fungsi non-pertahanan seperti duduk di jabatan-jabatan sipil," kata Dimas, di YLBHI, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).
Kontributor : Damayanti Kahyangan