Tips Puasa Aman untuk Penderita GERD: Ampuh Hindari Asam Lambung Naik di Bulan Ramadan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 12:55 WIB
Tips Puasa Aman untuk Penderita GERD: Ampuh Hindari Asam Lambung Naik di Bulan Ramadan
Tips puasa bagi penderita GERD
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama Bulan Ramadan, salah satu topik yang ramai dibahas adalah mengenai hambatan berpuasa bagi penderita GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease.

Salah satu yang cukup ramai jadi topik pembicaraan belakangan ini adalah kondisi aktris Jennifer Coppen yang mengaku tidak bisa puasa karena mengalami GERD Anxiety.

Memang benar, berpuasa bisa menjadi tantangan bagi penderita GERD, terutama karena perubahan pola dan waktu makan yang berbeda dari biasanya.

Umumnya, kondisi ini dapat memicu gejala seperti nyeri ulu hati, asam lambung naik, napas berat, dan rasa tidak nyaman di dada sehingga membuat penderita sangat tidak nyaman.

Mengenal GERD

Sebelum membahas lebih dalam, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu GERD.

GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan akibat melemahnya sfingter esofagus bagian bawah.

Ilustrasi penyakit GERD dan asam lambung. (Shutterstock)
Ilustrasi penyakit GERD dan asam lambung. (Shutterstock)

Istilah yang umum digunakan untuk GERD adalah asam lambung, dimana penderitanya sering mengalami beberapa gejala yang mengganggu, seperti mual, pusing, muntah, sesak napas, hingga sensasi tercekik.

Parahnya, sebagian orang merasakan gejalanya berkali lipat ketika puasa, sehingga banyak yang merasa takut untuk berpuasa.

Dikutip dari jurnal yang dikutip laman Rumah Sakit Pondok Indah, dijelaskan bahwa pada dasarnya penderita GERD bisa menjalani puasa.

Baca Juga: 8 Inspirasi Menu Buka Puasa Tradisional, Lezat dan Penuh Makna!

Bahkan, beberapa penderita GERD yang kondisinya membaik ketika melakukan puasa dengan cara yang tepat. Lantas, bagaimana tips puasa bagi penderita GERD?

Tips Berpuasa bagi Penderita GERD

Salah satu hal yang penting adalah tidak melewatkan sahur karena sahur memberikan energi yang dibutuhkan selama berpuasa. Makanan "clean food" seperti protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan pas sebagai menu sahur.

Pasalnya makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan membebani kondisi lambung. Disarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah-buahan ketika sahur, tujuannya adalah untuk mendapatkan serat, protein, dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, penderita GERD juga harus mengenali makanan dan minuman yang dapat memicu naiknya asam lambung, karena setiap orang bisa memiliki pemicu yang berbeda. Misalnya penderita cukup sensitif dengan masakan santan, maka hendaknya menghindari makanan bersantan, baik waktu sahur maupun berbuka puasa.

Untuk menghindari refluks asam lambung, pastikan untuk tidak langsung berbaring setelah makan sahur. Beri jeda 1 sampai 2 jam jika ingin tidur lagi. Jika sudah sangat ngantuk, disarankan tidur dengan posisi duduk tegak atau setengah tegak dengan bantal tinggi agar lebih nyaman.

Kemudian ketika berbuka, disarankan untuk tidak menunda makan agar tubuh dapat segera memulihkan energi. Sama seperti saat sahur, perhatikan menu berbuka puasa dan hindari makanan berlemak, pedas, dan berminyak.

Penting juga untuk dipahami agar makan secara perlahan, dimulai dari makanan yang lembut dengan memastikan porsi berbuka tidak langsung dalam jumlah besar.

Sebab, ketika langsung makan dengan porsi banyak, justru dapat memicu terjadinya masalah di pencernaan. Pastikan juga waktu makan terakhir tidak mendekati waktu tidur. Sebaiknya hindari makan 1-2 jam sebelum tidur.

Tak luput pula, teknik memasak yang lebih sehat juga menjadi pertimbangan, seperti mengukus, memanggang, atau menumis dengan sedikit minyak untuk mengurangi risiko iritasi lambung.

Terakhir, penderita GERD harus dapat mengelola stres dengan baik karena stres dapat memperburuk GERD yang dikhawatirkan bisa menjadi Anxiety.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI