Mencicipi All You Can Eat Kambing Guling Dipanggang 48 Jam di Balai Kartini

Selasa, 18 Maret 2025 | 07:27 WIB
Mencicipi All You Can Eat Kambing Guling Dipanggang 48 Jam di Balai Kartini
Konsep AYCE di Restoran Indonesia Sekar Jagad by Javanegara di Balai Kartini, Jakarta Selatan. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Asal-usul Kambing Guling

Kambing guling adalah salah satu hidangan khas yang sering disajikan dalam berbagai acara spesial di Indonesia, seperti pernikahan, khitanan, dan perayaan besar lainnya. Hidangan ini terdiri dari seekor kambing utuh yang dipanggang secara perlahan di atas bara api hingga matang sempurna.

Secara historis, kambing guling diyakini berasal dari tradisi memasak daging di Timur Tengah dan Asia Selatan. Teknik memanggang daging utuh ini sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu oleh bangsa Arab, Persia, dan Turki. Seiring dengan penyebaran budaya dan perdagangan, tradisi ini masuk ke Indonesia melalui para pedagang dan ulama yang datang ke Nusantara, terutama pada masa Kesultanan Islam.

Di Indonesia, kambing guling mulai populer di Pulau Jawa dan Bali. Dalam budaya Jawa, hidangan ini sering dikaitkan dengan acara besar, seperti pesta pernikahan dan syukuran. Sementara itu, di Bali, teknik memanggang serupa juga digunakan dalam pembuatan babi guling, yang merupakan hidangan khas bagi masyarakat Hindu di sana.

Di daerah lain seperti Sumatra dan Sulawesi, kambing guling juga memiliki variasi tersendiri dengan penggunaan bumbu yang lebih kaya, termasuk rempah-rempah khas seperti ketumbar, kunyit, dan serai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI