TikToker Mukbang Turki Wafat karena Obesitas, Waspada dan Ketahui Bahaya Penyakit Ini

Andi Ahmad S Suara.Com
Senin, 17 Maret 2025 | 17:24 WIB
TikToker Mukbang Turki Wafat karena Obesitas, Waspada dan Ketahui Bahaya Penyakit Ini
Seorang TikToker asal Turki, Efecan Kultur Meninggal Karena Obesitas [TikTok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang TikToker asal Turki, Efecan Kultur yang dikenal melalui konten mukbang atau makan dalam jumlah besar, meninggal dunia secara tragis di usia 24 tahun akibat komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan obesitas.

Fenomena mukbang, yang berasal dari Korea Selatan, telah menjadi tren global meskipun menuai kekhawatiran terkait obesitas dan pemborosan makanan.

Efecan Kultur, dengan lebih dari 156.000 pengikut di TikTok dan 12.000 pengikut di Instagram, adalah salah satu kreator mukbang paling populer di Turki.

Namun, popularitasnya harus dibayar mahal dengan memburuknya kondisi kesehatannya.

Seiring bertambahnya berat badan, Kultur mulai mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
Pada Oktober tahun lalu, ia mengumumkan rencananya untuk menjalani diet dan menghindari garam tambahan demi menurunkan berat badan.

Sayangnya, usahanya tidak cukup untuk membalikkan dampak kebiasaan makannya, dan ia meninggal dunia pada 7 Maret 2025 setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga bulan.

Media Turki melaporkan bahwa Kultur sebenarnya telah lama berjuang melawan obesitas, namun tekanan dari kesuksesan media sosialnya membuatnya terus melakukan mukbang.
Video-videonya, yang telah ditonton jutaan kali di TikTok, membuat banyak orang tertarik menyaksikan dirinya makan berlebihan.

Akibatnya, kesehatannya semakin memburuk hingga ia mengalami kesulitan bernapas, didiagnosis menderita penyakit jantung, dan hampir tidak bisa bangun dari tempat tidur.

Konten YouTube terakhirnya diunggah delapan bulan lalu, sementara video mukbang terakhirnya dibuat pada Oktober, saat ia mengungkapkan niatnya untuk mulai diet.

Baca Juga: Krisis Obat Imunosupresan: Pasien Transplantasi Ginjal Terancam Kehilangan Harapan Hidup

Pada Januari 2025, ia mulai membagikan postingan dari rumah sakit, namun kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI