Indra menjelaskan bahwa Hotel Fairmont memiliki kerja sama dengan DPR sehingga mendapat potongan harga. Dia pun menilai, rapat Panja RUU TNI dilakukan karena intensitasnya yang tinggi.
"Rapat ini sifatnya maraton jadi bisa selesai bukan malam, tapi dini hari. Jadi butuh waktu istirahat dan paginya harus mulai lagi, jadi memang harus dicari tempat yang memungkinkan untuk ada waktu beristirahat juga," ujar Indra.
Selain itu, Indra menambahkan bahwa meski di tengah efisiensi, rapat bisa digelar di hotel mewah karena DPR masih memiliki dana cadangan.
"DPR juga kena efisiensi, yang 50 persen juga kita tetap kena. Tapi kan untuk RUU strategis segala macam, kita masih punya anggaran yang 50 persennya lagi, dan tentu menjadi prioritas juga karena RUU ini juga bagian dari target legislasi DPR," kata Indra.
Indra juga menjelaskan bahwa pilihan DPR jatuh ke Hotel Fairmont Jakarta sebagai lokasi rapat setelah sekretariat DPR menjajaki beberapa hotel. Namun hanya satu hotel yakni Fairmont Jakarta yang tersedia dan sesuai dengan format rapat panja RUU tersebut.
Selain itu, dijelaskan bhawa Hotel Fairmont Jakarta juga memiliki kerja sama government rate dengan DPR, sehingga harganya terjangkau dan sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) yang telah ditetapkan.
Kontributor : Trias Rohmadoni