Sejumlah ulama pun menerangkan bahwa 'mengencangkan sarung' dalam hadist tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW meninggalkan hubungan badan, bahkan menghindari tempat tidur dengan cara memisahkan diri dari istri-istrinya, dan lebih fokus untuk beribadah demi meraih keutamaan malam Lailatul Qadar.
Keutamaan Memperbanyak Ibadah di Malam Lailatul Qadar
Mengingat pentingnya 10 malam terakhir bulan Ramadhan, para ulama pun sepakat bahwa menunda kenikmatan hubungan badan demi beribadah merupakan tindakan yang lebih mulia dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bahkan, keutamaan ibadah di malam-malam tersebut tidak hanya sebatas diberi pahala yang besar, namun juga menjadi kesempatan untuk mendapat ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT. Oleh sebab itu, setiap umat muslim dianjurkan untuk memanfaatkan malam ini dengan melakukan amalan-amalan yang bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Itulah tadi penjelasan mengenai hukum berhubuhgan suami istri di malam Lailatul Qadar. Semoga kita dapat memanfaatkan malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari