Suara.com - Nama brand Buttonscarves yang menjadi salah satu merek hijab favorit Tanah Air mendadak menjadi perbincangan publik di media sosial X. Hal itu lantaran pemiliknya, Linda Anggrea terseret dugaan korupsi Antam.
Ayah Linda Anggrea sempat disebut-sebut terlibat dalam kasus tersebut. Diketahui, Buttonscarves telah menjadi jenama besar dan melebarkan sayapnya sampai luar negeri.
Lantas, seperti apa perjalanan bisnis Buttonscarves hingga menjadi sebuah brand besar?
Hampir satu dekade menjadi ikon fashion muslimah kekinian. Linda Anggrea merintis Buttonscarves pada 2016 dan menjadi salah satu brand favorit bagi para muslimah yang ingin tampil kekinian.
Linda yang merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut memilih untuk menyalurkan ilmu yang ia pelajari dengan merintis bisnis kebanggaannya.
Sebagaimana yang tercantum dalam situs resmi mereka, Buttonscarves telah berdiri selama hampir satu dekade dan memasarkan berbagai model hijab kekinian yang cocok untuk segala kebutuhan.
Buttonscarves tak hanya memasarkan produknya ke penjuru Tanah Air, namun bahkan hingga negeri tetangga yakni Malaysia dan Singapura.
Beraneka ragam model hijab yang dipasarkan oleh Buttonscarves awalnya dijual secara daring melalui toko e-commerce.
Lambat laun, Linda memberanikan diri untuk mendirikan toko fisik sehingga masyarakat dari berbagai lapisan bisa turut menikmati beraneka ragam hijab yang dijual.
Selan hijab, Buttonscarves juga punya ragam produk aksesoris busana muslimah, seperti tas dan bros.
Produk lainnya meliputi pakaian, yakni dress alias gaun muslimah hingga blus muslimah yang kekinian dan dirancang sedemikian rupa untuk tidak ketinggalan jaman dan tetap menyesuaikan inovasi terkini di dunia busana.
Buttonscarves kini berani untuk memasang harga premium untuk hijab mereka. Sebagai gambaran, hijab dengan motif polos dibanderol dengan harga Rp295.000 dan untuk hijab bermotif dibanderol dengan harga Rp475.000.
Keberhasilan Buttonscarves sebagai lini bisnis juga tercermin dari berbagai kolaborasi dengan brand-brand besar.
Buttonscarves sempat menjalin kolaborasi dengan Disney untuk turut menyertakan karakter mereka di berbagai hijab sebagai wujud upaya menggandeng generasi muda.
Pernyataan Resmi Buttonscarves

Menanggapi rumor tersebut, pihak Buttonscarves pun merilis pernyataan resminya. Berikut selengkapnya, mengutip surat pernyataan yang diterima Suara.com, Jumat (14/2/2025).
"Buttonscarves menyatakan bahwa rumor yang mengaitkan kami dengan sebuah kasus korupsi di salah satu perusahaan milik negara merupakan fitnah yang tidak berdasar.
Buttonscarves sebagai bagian dari Modinity Group dibangun berdasar integritas dan kejujuran. Profesionalitas dan tata kelola yang baik merupakan fondasi perusahaan.
Berat hati kami untuk mengemukakan fakta yang akan meluruskan rumor karena terkait privasi founder kami ibu Linda Anggrea dan keluarganya. Namun, demi seluruh ribuan karyawan Buttonscarves serta BS Lady di seluruh Indonesia yang loyal mendukung kami, kami harus membuka fakta ini dan menjawab fitnah yang beredar.
Sejak usianya 6 tahun, founder kami, Linda Anggrea, dibesarkan oleh seorang single mother yang berusaha sendiri menafkahi anak dari kecil hingga menyelesaikan bangku sekolah. Sejak beliau bekerja sesudah lulus kuliah, beliau menjadi tulang punggung bagi ibunya.
Buttonscarves didirikan pada tahun 2016, berbekal tabungan pribadi ibu Linda sebesar Rp40 juta dari hasil bekerja, dan dengan tekad gigih untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga, beliau membesarkan Buttonscarves hingga menjadi seperti sekarang.
Ke depan, Buttonscarves akan terus menjalankan perusahaan dengan tata kelola yang baik sebagaimana yang kami pegang teguh selama ini. Kami berharap publik bisa menilai dengan lebih baik dan tidak terpengaruh oleh fitnah dari pihak yang tidak bertanggung jawab."
Kontributor : Armand Ilham