Infografis
Suara.com - Puasa mungkin membawa tantangan sendiri bagi pencinta kopi atau minuman berkafein lainnya. Sebab, mereka jadi tak bisa sembarangan mengonsumsi kafein selama berpuasa di siang hari.
Tidak sedikit yang mengubah kebiasaan menjadi minum kopi atau minuman berkafein saat sahur dengan harapan energinya selama puasa bisa terjaga. Apakah hal itu benar adanya?
Saat ditanya benarkah minum kopi atau kafein saat sahur bisa menjaga energi selama puasa, Dokter Tirta sangat antusias. Ia merasa perlu menjelaskan efek di balik kebiasaan minum kopi saat sahur.
Dokter Tirta membuka penjelasannya dengan menjabarkan efek stimulan yang ditimbulkan oleh kafein. Efek ini akan meningkatkan aktivitas jantung dan kecenderungan buang air kecil.
Dengan begitu, minum kopi atau minuman berkafein lainnya ketika sahur justru akan membuat lebih cepat haus selama puasa. Oleh karena itu, alumni Universitas Gadjah Mada itu tak menganjurkan minum kopi saat sahur.
"Tahu enggak, salah satu efek dari kafein adalah stimulan. Stimulan itu meningkatkan aktivitas jantung dan pipis. Jadi kalian malah rentan haus," jelas Dokter Tirta, melansir akun TikTok pribadinya pada Jumat (14/3/2025).
"Jadi, kalau kalian ngopi pas sahur, boleh. Tapi nanti akan pipis, stimulan. Jadinya rentan haus, dehidrasi jadinya," imbuh pemilik nama lengkap Tirta Mandira Hudhi tersebut.
Untuk Anda yang masih ingin mengonsumsi kopi atau kafein selama puasa, solusi yang dianjurkan oleh Dokter Tirta adalah menggeser waktunya. Ia biasa mengubah jam minum kopi menjadi setelah waktu salat Isya.
"Kalau saya waktu ngopi yang pas puasa digeser, (jadi) pas habis Isya. 'Lah kan enggak bisa tidur'. Lebay. Efek kopi itu cuma bertahan 3 jam di dalam tubuh. Nanti pas selesai Tarawihan, (bisa) bobok," tandas Dokter Tirta lagi.
Baca Juga: Malam Lailatul Qadar Kapan Datangnya? Ini Petunjuk Rasulullah SAW
Penjelasan Dokter Tirta terpantau cukup viral di TikTok. Terbukti, video ini sudah ditonton jutaan kali dengan ribuan komentar netizen. Mereka ramai menuliskan berbagai tanggapan atas penjelasan Dokter Tirta.
