Suara.com - Merek lokal premium Buttonscarves dan sang pemilik, Linda Anggrea, belakangan menjadi sorotan publik setelah. Perbincangan ini bermula dari cuitan seorang netizen di platform X yang kemudian menjadi bola panas di media sosial.
Terlepas dari kontroversi yang sedang ramai diperbincangkan, banyak yang penasaran dengan asal-usul nama Buttonscarves yang terdengar unik dan menarik perhatian. Seperti apa asal-usulnya? Simak penjelasan berikut ini.
Asal Usul Nama Buttonscarves
![Linda Anggrea pemilik Buttonscarves [instagram/@ lindaanggrea]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/RfnsUBhaZj1maUGPYUlHb7BJP9Cp9geP.png)
Asal usul nama Buttonscarves pernah diungkap oleh Linda Anggrea melalui akun TikTok. Ia mengungkap awalnya Buttonscarves kerap dikira sebagai merek luar negeri karena memakai kata bahasa Inggris sebagai nama.
"Buttonscarves tuh dikira bukan brand asal Indonesia lho mungkin karena namanya pakai bahasa Inggris kali ya, jadi orang itu banyak nanya Buttonscarves itu dari mana sih..." kata Linda Anggrea di akun TikTok @/linda.anggrea pada tahun 2024 lalu.
Usut punya usut, nama Buttonscarves muncul secara tidak sengaja. Saat sedang mencari nama yang tepat untuk mereknya, Linda mengaku kehabisan ide.
"Nama Buttonscarves itu name by accident (nama yang tidak disengaja) karena waktu aku bingung cari nama yang bagus untuk brand ini," kata Linda Anggrea.
"Aku udah kehabisan ide dan akhirnya aku menghitung kancing kemeja," lanjutnya.
Di tengah kebingungannya, Linda iseng menghitung kancing kemeja seperti yang biasa dilakukannya saat ujian sekolah.
"Waktu itu zaman sekolah kalau ujian aku langsung pilih itung kancing baju kayak ABC gitu, nah Buttonscarves itu dinamain karena aku udah bingung banget mau namain brand ini apa," ungkapnya.
Baca Juga: Linda Anggrea Lulusan Mana? Pemilik Buttonscarves Tengah Jadi Perbincangan
"Jadi (nama) Buttonscarves itu pilihan terakhir aku yang Alhamdulillah jadi seperti sekarang," pungkasnya.
Meskipun terdengar sederhana, nama Buttonscarves ternyata membawa keberuntungan bagi Linda Anggrea. Mereknya kini menjadi salah satu merek hijab lokal yang paling populer di Indonesia, dikenal dengan kualitas premium dan desain elegan.
Buttonscarves didirikan pada tahun 2016 yang bermula dari Linda yang kesulitan menemukan hijab nyaman dan modis. Ketika itu Linda ingin memproduksi hijab yang nyaman, berkualitas, tetapi tetap membuat penggunanya tampil stylish.
Kekinian Linda bersama Buttonscarves sudah melebarkan sayap ke berbagai lini, seperti sepatu, tas, dan aksesoris yang relevan dengan target pasarnya. Buttonscarves menguatkan distribusi produknya lewat BS Lady Community. Brand ini pun terus melakukan inovasi dan bekerja sama dengan brand dunia hingga kini produknya telah ditemukan di luar negeri.
Pernyataan Resmi Buttonscarves
Beberapa waktu belakangan, brand hijab Buttonscarves disorot usai sang pemilik, Linda Anggrea, diduga adalah anak dari salah satu tersangka kasus korupsi PT Antam.
Gara-gara hal ini, tak sedikit warganet yang kemudian buka suara soal kecurigaan mereka terhadap bisnis fesyen muslim wanita ini.
Beberapa bahkan terang-terangan menduga Linda terlibat dalam kasus korupsi tersebut, dan brand fashion muslim yang ia bangun merupakan hasil dari pencucian uang PT Antam.
Menanggapi rumor tersebut, pihak Buttonscarves pun merilis pernyataan resminya. Berikut selengkapnya, mengutip surat pernyataan yang diterima Suara.com, Jumat (14/2/2025).
"Buttonscarves menyatakan bahwa rumor yang mengaitkan kami dengan sebuah kasus korupsi di salah satu perusahaan milik negara merupakan fitnah yang tidak berdasar.
Buttonscarves sebagai bagian dari Modinity Group dibangun berdasar integritas dan kejujuran. Profesionalitas dan tata kelola yang baik merupakan fondasi perusahaan.
Berat hati kami untuk mengemukakan fakta yang akan meluruskan rumor karena terkait privasi founder kami ibu Linda Anggrea dan keluarganya. Namun, demi seluruh ribuan karyawan Buttonscarves serta BS Lady di seluruh Indonesia yang loyal mendukung kami, kami harus membuka fakta ini dan menjawab fitnah yang beredar.
Sejak usianya 6 tahun, founder kami, Linda Anggrea, dibesarkan oleh seorang single mother yang berusaha sendiri menafkahi anak dari kecil hingga menyelesaikan bangku sekolah. Sejak beliau bekerja sesudah lulus kuliah, beliau menjadi tulang punggung bagi ibunya.
Buttonscarves didirikan pada tahun 2016, berbekal tabungan pribadi ibu Linda sebesar Rp40 juta dari hasil bekerja, dan dengan tekad gigih untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga, beliau membesarkan Buttonscarves hingga menjadi seperti sekarang.
Ke depan, Buttonscarves akan terus menjalankan perusahaan dengan tata kelola yang baik sebagaimana yang kami pegang teguh selama ini. Kami berharap publik bisa menilai dengan lebih baik dan tidak terpengaruh oleh fitnah dari pihak yang tidak bertanggung jawab."

Demikian isi pernyataan resmi dari Buttonscarves terkait rumor yang beredar.
Kontributor : Trias Rohmadoni