Meski menyegarkan, kebiasaan mengunyah es batu sering dikaitkan dengan anemia defisiensi besi, di mana tubuh kekurangan zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah yang sehat.

Dikutip dari Hello Sehat, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Rinsho Ketsueki (The Japanese Journal of Clinical Hematology) meneliti keterkaitan antara anemia defisiensi besi dengan kebiasaan mengunyah es batu.
Hasil studi tersebut mengungkapkan bahwa 16% partisipan yang gemar mengunyah es batu ternyata mengidap anemia.
Penderita anemia cenderung mengunyah atau mengemut es batu untuk meredakan gejala seperti nyeri pada lidah, mulut kering, penurunan sensitivitas rasa, serta kesulitan menelan.
Selain menjadi indikasi kekurangan zat besi, keseringan mengunyah es batu dapat menimbulkan kerusakan pada enamel gigi. Bahkan, mengunyah es batu setiap hari juga bisa menyebabkan gigi berlubang (karies) hingga menyebabkan iritasi pada gusi.