“Kami bangga dan bersyukur atas kepedulian ini. Ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang rasa dihargai dan didukung dalam perjalanan mereka,” ujar Elda.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo yang turut hadir dan memberikan apresiasinya terhadap kegiatan Bakti Sosial dan Penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis tersebut.
Dia mengakui bahwa saat ini masih ada sejumlah sekolah yang belum mendapatkan giliran dalam program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah, termasuk SLB Negeri 7 Jakarta.
"Momen berbagi ini sangat luar biasa. SLB Negeri 7 Jakarta memang masih menunggu giliran dalam program makan bergizi nasional karena prosesnya bertahap, sehingga bantuan ini sangat berarti bagi mereka," ungkapnya.
Peran Komunitas dalam Membangun Inklusi
Program ini juga menunjukkan bahwa kepedulian sosial bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga tugas bersama. Kolaborasi antara yayasan, komunitas, dan dunia hiburan terlihat dalam acara ini.
Aden Bajaj, seorang komedian yang hadir dalam kegiatan ini, mengaku sangat tersentuh melihat semangat anak-anak SLB dalam belajar.
"Saya melihat teman-teman yang memiliki keterbatasan, tapi mereka tetap berjuang. Ini tamparan buat saya dan kita semua. Daripada uang kita dihamburkan untuk hal yang tidak jelas, lebih baik kita gunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan,” ujar Aden.
Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa berbagi bukan sekadar tentang memberi materi, tetapi tentang membangun kesadaran dan kepedulian.
Baca Juga: Program MBG Setop Selama Sekolah Libur Lebaran 20 Hari, Kepala BGN: Bukan Efisiensi, Tapi...
Inklusi bukan hanya tentang memberikan akses, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan meraih impiannya.