Suara.com - Pengangkatan Ifan Seventeen menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) di bidang industri film rupanya menarik perhatian sang aktor papan atas, Fedi Nuril. Fedi Nuril menyayangkan keputusan Presiden memilih seseorang yang tidak berkompeten di dunia perfilman.
Baginya, Ifan Seventeen tidak memiliki pengalaman apapun tentang film sehingga tidak seharusnya mendapatkan jabatan tersebut. Aktor film Ayat-Ayat Cinta ini memberikan kritikannya melalui X pribadinya @realfedinuril.
“Kata Prabowo, 'Kita harus menuju ke arah merit (kemampuan) system. Prestasi!' Tapi, yang diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen yang kemampuan, pengalaman dan prestasinya dalam film Indonesia gak jelas,” tulis Fedi Nuril.
Ketikannya tersebut sontak menjadi perbincangan warganet hingga memenuhi kolom komentar.
“Mestinya Fedi Nuril gitu? Jangan mengukur bajumu dengan baju orang lain. Terlalu pongah juga mengatakan seseorang tidak jelas,” tulis warganet
“Kenapa julid amat si bang? Rejeki udah diatur sama Allah SWT. Biarkan si Ifan itu kerja dulu, kalau gak bagus tinggal dikritisi, jangan suudzon duluan, gimana mau maju negara isinya orang-orang yang suudzon semua,” tambah yang lain.
Bahkan, ada pula warganet yang menunjukkan prestasi Ifan Seventeen dalam membuat lagu dan mempertanyakan apa prestasi Fedi Nuril.
“Tapi Ifan Seventeen bisa menciptakan hits yang di Indonesia, contohnya lagu 11 Januari dan Album Extravaganza bersama Roy Jeconiah dan Farid Martin. Karya Anda apa?”celetuk warganet lain.
Kendati mendapatkan berbagai cibiran atas komentar kritiknya kepada Presiden Prabowo, namun Fedi Nuril tidak pernah menyerah dalam menyuarakan pendapatnya.
Baca Juga: Perjalanan Karier Ifan Seventeen, dari Vokalis Band Kini Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
Sama-sama memiliki kiprah di dunia hiburan tanah air, seperti apa prestasi Fedi Nuril dan Ifan Seventeen di dunia film?
Prestasi Fedi Nuril

Fedi Nuril memulai kariernya sebagai model untuk sampul majalah, iklan, dan catwalk sebelum akhirnya beralih ke dunia akting.
Tahun 2004, ia mendapatkan tawaran debut di layar lebar dengan membintangi film berjudul Mengejar Matahari. Dalam film tersebut, ia beradu akting bersama beberapa aktor lainnya, seperti Wingky Wiryawan, Udjo project Pop, dan Fauzi Baadilla.
Setelah berhasil menaklukkan film tersebut, ia kembali bermain film lagi berjudul Garasi yang rilis pada tahun 2006. Namanya semakin dikenal oleh masyarakat usai memerankan tokoh Fahri dalam dilm Ayat-Ayat Cinta pada tahun 2008.
Tak bisa dipungkiri bahwa berkat film tersebut, karirnya semakin meroket hingga menjadikannya sebagai aktor terlaris di Tanah Air.
Setelah itu, ia mulai memerankan beberapa judul film lainnya, seperti Menebus Impian, 5 cm, Supernova, Doea Tanda Cinta, Surga yang Tak Dirindukan, Get Married, Shy Shy Cat, dan masih banyak lainnya.
Selama berkarier sebagai aktor Tanah Air, Fedi Nuril telah berhasil mendapatkan beberapa penghargaan. Di antaranya Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop dalam Festival Film Bandung (2008) dan Pemeran Utama Pria Terbaik dalam Indonesian Box Office Movie Awards (2016).
Prestasi Ifan Seventeen

Ifan Seventeen atau yang memiliki nama asli Riefian Fajarsyah ini dikenal sebagai penyanyi bersuara emas yang tergabung dalam sebuah band bernama Seventeen.
Prestasinya dalam dunia musik tanah air tidak perlu diragukan lagi. Ia dan bandnya berhasil menciptakan sebuah album yang diberi nama Bintang Terpilih.
Album yang dirilis di bawah label Universal Music Indonesia tersebut berhasil terjual hingga 75 ribu kopi. Tak hanya itu, beberapa lagunya pun kerap dijadikan sebagai sountrack FTV dan menjadi hits dikalangan anak muda hingga dewasa.
Hingga kini, ia masih terus menciptkan karya musik yang menjadi kesukaan masyarakat Indonesia, meski dalam bentuk solo.
Memiliki segudang prestasi di dunia musik, Ifan Seventeen juga mencoba peruntungannya di dunia akting dengan membintangi film Sukep: The Movie pada tahun 2019.
Selain itu, ia juga berkecimpung dalam memproduksi film dokumenter berjudul Kemarin pada tahun 2020. Film ini merupakan tribute untuk rekan-rekannya di Seventeen yang pada saat itu menjadi korban tragedi tsunami.
Kendati cukup berprestasi di bidang musik, namun belum ada sumber yang menyebutkan prestasi Ifan Seventeen di dunia film.
Kontributor : Damayanti Kahyangan