Suara.com - Sahur di Bulan Ramadhan merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Namun karena dilakukan pada dini hari, terkadang rasa kantuk tak tertahankan. Alhasil, banyak yang tergoda untuk langsung tidur setelah sahur.
Kendati sudah tak tahan untuk memejamkan mata setelah menyantap menu sahur, sebaiknya hal tersebut dihindari. Pasalnya, kebiasaan tersebut bakal meningkatkan risiko gangguan pencernaan.
Seperti yang disampaikan oleh Dokter Ayu Dewi Ratri di konten Instagram RS UMI Barokah. "Langsung tidur setelah makan sahur akan memicu naiknya asam lambung, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di dalam perut, begitu pula dengan gangguan pencernaan lainnya," ujarnya, dikutip Kamis (13/3).
Karena itu, sebaiknya beri jeda antara sahur dan tidur lagi. Adapun waktu ideal usai sahur agar seseorang bisa tidur nyenyak dan juga terhindar dari gangguan pencernaan adalah 1-2 jam.

"Kalau ingin tidur setelah sahur, pastikan beri jeda 1-2 jam setelah sahur," sambungnya.
Tapi kalau sudah sangat mengantuk, bisa beristirahat dengan posisi setengah duduk. Sebab posisi berbaring setelah makan akan membuat makanan yang masih ada di lambung naik ke kerongkongan.
Makanan ini dalam proses cerna sehingga mengandung asam lambung. Asam lambung yang naik ke kerongkongan akan merusak jaringan kerongkongan, serta minumbulkan rasa tidak nyaman di perut hingga heartburn (sensasi panas di dada).
Selain memberi jeda, pastikan juga memiliki waktu tidur yang cukup sehingga tidak ngantuk pada saat sahur. Terakhir, serta yang paling penting, jangan sampai melewatkan salat subuh.
Baca Juga: Benarkah Makan Banyak saat Sahur Bisa Cegah Lapar Sepanjang Hari? Ini Penjelasan Dokter Tirta