Grooming dapat dilakukan secara langsung atau melalui situs daring. Apabila pada situs daring, predator biasanya akan menyamar sebagai teman atau seseorang yang peduli.
Adapun tanda-tanda jika seorang anak mungkin sedang mengalami grooming meliputi:
- Menghindari percakapan atau terisolasi dari orang tua dan teman-temannya
- Menyimpan rahasia atau menutupi komunikasi dengan orang dewasa tertentu
- Menunjukkan tanda-tanda kecemasan, takut, atau merasa tertekan setelah berinteraksi dengan orang tersebut
- Menerima hadiah atau perhatian yang tampaknya tidak biasa atau berlebihan dari seseorang yang baru dikenalnya
Penting diingat bahwa tindakan child grooming sangat mungkin dilakukan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang dikenal baik oleh anak dan keluarga, seperti guru, tetangga, hingga kerabat dekat.
Hal-hal yang Harus Dilakukan oleh Keluarga Korban
Perbedaan usia menjadi hal paling timpang untuk menandakan adanya relasi kuasa yang begitu dominan antara pelaku dan korban. Kemudian, kondisi psikis anak yang cenderung jauh lebih rentan dan budaya menghormati orang lebih tua yang ditanamkan kerap dimanfaatkan oleh pelaku guna melancarkan power abuse mereka.
Oleh karena itu, keluarga dari sang anak menjadi kelompok orang dewasa yang harus berperan sebagai pemberi pelindungan paling utama. Apabila keluarga mencurigai atau mengetahui bahwa anak mereka menjadi korban grooming, ada beberapa langkah yang harus dilakukan.
1. Berbicara dengan Anak
Ciptakan suasana yang aman dan tidak menghakimi untuk berbicara dengan anak. Tanyakan dengan lembut tentang interaksi mereka pada orang tersebut dan dengarkan dengan penuh perhatian.
2. Jaga Kerahasiaan
Jangan buru-buru mengungkapkan informasi kepada orang lain tanpa persetujuan atau pemahaman anak. Anak mungkin merasa lebih terancam jika hal ini dibicarakan dengan orang lain tanpa izin mereka.
Baca Juga: Jangan Diam, Masyarakat Harus Berani Speak Up jika Ada Anak Lain Ikut Dicabuli Kapolres Ngada
3. Lapor ke Pihak Berwenang