Deretan Komentar Lucu Para Seleb Saat Tahu Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara

Kamis, 13 Maret 2025 | 12:22 WIB
Deretan Komentar Lucu Para Seleb Saat Tahu Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
Ifan Seventeen. [Instagram/ifanseventeen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Andre Onana pernah main film loh Pak 2051 'Blunder di Dadaku'," pungkasnya.

Salah satu yang cukup mencuri perhatian adalah komentar dari musisi Sam Bram yang menulis, "Nungguin Uya Kuya diangkat jadi Menteri Perikanan dan Kuyautan."

Di X, Fedy Nuril, aktor yang terkenal sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah juga ikut bersuara.

"Kata @prabowo 'kita harus menuju ke arah merit (kemampuan) system. Prestasi!'," tulis Fedi dikutip dari akun X @realfedinuril, Rabu (12/3/2025).

Dalam unggahannya, aktor 42 tahun itu menyoroti kontradiksi antara prinsip yang disampaikan oleh Prabowo dengan realitas kebijakan yang diambil.

"Tapi yang diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen yang kemampuan, pengalaman dan prestasinya dalam film Indonesia nggak jelas," jelasnya.

Ifan Seventeen sendiri memang lebih dikenal sebagai musisi dibandingkan seorang sineas atau eksekutif di industri film. Meski demikian, ada fakta menarik di balik pengangkatannya yang mungkin belum banyak diketahui publik.

Rupanya, ia diketahui telah terlibat dalam tiga proyek film dan juga merupakan co-founder iVolks Creative, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran dan produksi media.

Jejaknya di dunia kreatif ini bisa menjadi modal bagi Ifan dalam memimpin PFN. Namun, tetap saja, banyak pihak yang mempertanyakan sejauh mana kapabilitasnya untuk mengelola sebuah BUMN strategis seperti PFN.

Baca Juga: Nikmati Jabatan Baru sebagai Dirut PT PFN, Sumber Penghasilan Ifan Seventeen Makin Melimpah

Di luar dunia hiburan, Ifan juga diketahui memiliki hubungan dekat dengan Partai Gerindra. Pada Pemilu 2024 lalu, ia sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Yogyakarta, meski akhirnya gagal melenggang ke parlemen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI