Suara.com - Nama Gita Savitri Devi, atau yang akrab disapa Gitasav, mendadak menjadi perbincangan hangat di platform X pada Kamis (13/3/2025) pagi. Hal ini dipicu oleh curahan hati Gitasav mengenai alasan di balik percobaan bunuh diri yang pernah dia alami.
Ternyata, curhatan tersebut bermula dari sebuah pesan langsung (DM) yang Gitasav terima dari seorang warganet. Pesan tersebut berisi video Ustaz Felix Siauw yang membahas tentang childfree, sebuah keputusan yang pernah diambil Gitasav dan memicu kontroversi.
Lantas bagaimana kisah lengkap Gitasav hingga dia mengungkap pengalaman kelamnya tersebut? Simak penjelasan berikut ini.
Cerita Gitasav Hampir Bunuh Bunuh Diri

Gita Savitri Devi, atau Gitasav, mengungkapkan bahwa dirinya hampir melakukan percobaan bunuh diri akibat perundungan daring yang diterimanya. Hal ini bermula dari pesan langsung (DM) seorang warganet yang mengiriminya video Ustaz Felix Siauw tentang childfree.
"I was so close to doing it lho (aku hampir aja bunuh diri). Gw di-harass-nya GILA-GILAAN sama orang-orang ini," tulis Gitasav di Instagram Story-nya, dikutip dari akun X @/asriprabasari pada Kamis (13/3/2025).
Gitasav, yang keputusannya untuk childfree sempat menuai kontroversi, merasa sangat tertekan dengan komentar-komentar negatif yang dia terima. Gitasav merasa dihakimi dan disalahkan, terutama oleh orang-orang yang mengaku lebih agamis.
"Apalagi yang bikin berat itu dihakimi dan disalah-salahin sama orang yang ngakunya LEBIH agamis dan lebih islami," sambungnya.

Perilaku kasar dan penggunaan ayat-ayat agama untuk menyerangnya membuat Gitasav merasa marah, frustrasi, dan dilanggar privasinya. Dia pun merasa lelah karena harus terus meyakinkan dirinya bahwa tidak semua orang Muslim seperti itu, sementara dia mengalami sendiri banyaknya orang Muslim yang bersikap jahat.
Baca Juga: Silsilah Keluarga Wendy Walters: Bantah Childfree, Cerita Tak Punya Figur Ayah
Melalui terapi, kondisi Gitasav pun berangsur membaik. Dia juga berhenti melakukan 'senam otak' yang melelahkan dan menerima bahwa orang-orang konservatif cenderung bersikap toksik dan sombong.
Bukan hanya itu, Gitasav juga berhenti memaksakan diri menjadi bagian dari komunitas yang tidak menerimanya karena dianggap 'terlalu berpikiran terbuka'. Dia memilih untuk jujur pada diri sendiri dan tidak lagi peduli dengan pendapat orang lain.
"Setelah gue mencoba untuk lebih jujur dengan semua keadaan ini, gue jadi lebih tidak terganggu. Dan gue melakukan ini untuk diri sendiri," ucapnya.
"Gue sadar bahwa mereka sama sekali tidak peduli dengan kebaikan diri gue. Mereka menggunakan kata-kata Tuhan untuk membuat diri mereka merasa lebih baik dan berkuasa, itu aja," tambahnya.
Dinasihati Soal Keputusan Childfree

Gitasav juga menunjukkan pesan langsung (DM) dari seorang warganet yang mengganggunya, di mana warganet itu seolah-olah memberikan nasihat yang tidak diminta. Warganet itu mengirim sebuah video Ustaz Felix Siauw yang membahas soal childfree.
Selebgram kelahiran Palembang 27 Juli 1992 ini lantas mempertanyakan kapan orang-orang akan sadar bahwa tidak semua orang ingin diberi nasihat tanpa diminta.
"Kapan ya mereka bisa sadar nggak semua orang mau dikasih nasehat tanpa diminta? Kapan mereka sadar kalau sikap seperti ini adalah bentuk kesombongan?" tulis Gitasav.
"Kapan mereka sadar kalau gak semua orang subscribe to the idea 'sesama Muslim harus mengingatkan'? Kapan mereka sadar gue bukan Muslim konservatif dan prinsip gue sama mereka tuh beda?" sambungnya.
Selain itu Gitasav juga menyoroti pentingnya keberagaman pemikiran (diversity of thoughts). Dia menilai bahwa perbedaan itu biasa saja selama tidak merugikan atau menyakiti orang lain.
"Kapan mereka sadar kalau diversity of thoughts itu BIASA aja, yang penting gak merugikan orang dan nggak nyenggol orang lain," lanjutnya.
Terakhir, Gitasav juga memperingatkan bahwa perilaku orang-orang semacam itu bisa menjadi bumerang dan menyebabkan semakin banyak orang yang takut pada Islam (islamofobia).
"Kapan orang-orang ini sadar bahwa mereka itu ANNOYING banget dan kelakuan mereka bisa backfire, jadi bakal makin banyak islamofobia," pungkasnya.
Catatan Redaksi:
Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.
Kontributor : Trias Rohmadoni