Suara.com - Aktor Korea Selatan Kim Soo-hyun tengah menghadapi kontroversi besar setelah rumor mengenai hubungannya dengan mendiang aktris Kim Sae-ron mencuat.
Sebuah kanal YouTube, Hoverlab Inc. mengklaim bahwa mereka menjalin hubungan selama enam tahun sejak Kim Sae-ron berusia 15 tahun dan Kim Soo-hyun berusia 27 tahun.
Selain itu, agensinya, Gold Medalist, juga dituduh melakukan kesalahan finansial dan kurang memberikan dukungan setelah skandal mengemudi dalam keadaan mabuk yang menimpa Kim Sae-ron pada tahun 2022.
Kontroversi ini memicu diskusi luas di kalangan netizen Korea, terutama terkait bagaimana industri hiburan dan publik memperlakukan selebriti pria dan wanita yang terlibat skandal.
Dikutip Koreaboo, banyak yang menyoroti bahwa aktor pria sering kali lebih mudah kembali ke dunia hiburan dibandingkan aktris yang mengalami skandal serupa.
Sebuah posting baru-baru ini di TheQoo telah memperoleh perhatian besar karena menantang anggapan bahwa aktor pria pasti akan kembali ke karier mereka terlepas dari kontroversi yang ada.
Postingan asli berpendapat bahwa reaksi pasif dari publik memungkinkan para selebritas ini untuk bangkit kembali. Padahal jika orang-orang secara aktif berbicara dan menolak untuk mendukung mereka, mereka tidak akan dapat kembali dengan mudah.
"Jika orang-orang terus membuat keributan dan menindas mereka setiap saat, maka pensiun akan terjadi dengan sendirinya. Namun jika reaksinya seperti, 'Ah, sudahlah, mereka akan kembali lagi' maka mereka benar-benar akan merangkak keluar tanpa rasa malu," tulis pengguna TheQoo.
Postingan itu dengan cepat menjadi viral, dilihat lebih dari 80.000 kali dan memicu diskusi hangat di kolom komentar. Banyak netizen yang setuju bahwa selebritas pria bermasalah terus berkarya karena rasa puas diri di depan publik, sementara yang lain menekankan perlunya boikot yang lebih keras.
Beberapa pihak berpendapat bahwa jika industri terus memilih aktor-aktor ini dan proyek mereka berjalan dengan baik, skandal-skandal masa lalu mereka akan lebih mudah diabaikan.
Pihak lain menekankan bahwa penontonlah memiliki kekuatan — dengan menolak menonton atau mendukung aktor-aktor dengan sejarah kontroversial, mereka dapat memengaruhi keputusan industri.
"Berita tentang Kim Soohyun dihapus di Korea saat ini. Tidak ada media berita internasional besar yang menyiarkannya secara internasional. Ini adalah salah satu contoh bahwa kasus ini akan ditutup-tutupi seperti bagaimana Lee Byunghun, Lee Jinuk dan Jung Woosung menyelamatkan karier mereka karena agensi mereka," ujar seorang netizen.
"Selebriti pria yang menyebabkan skandal besar tidak boleh diizinkan kembali ke industri ini," ujar Knetz.
"Daripada berkata, 'Wah, mereka berani sekali merangkak kembali ke sini,' kita seharusnya berkata, 'Apa kamu sudah gila? Apa kamu pikir dunia semudah itu? Ke mana kamu akan merangkak kembali, dasar sampah?' dan mencabik-cabik mereka sepenuhnya," tulis lainnya.
Perbandingan juga dibuat dengan bagaimana selebriti wanita diperlakukan dalam skandal serupa. Banyak netizen mengungkit kasus di mana aktris wanita yang terlibat kontroversi menghadapi konsekuensi lebih berat, termasuk kehilangan kontrak kerja dan boikot publik jangka panjang.
Hal ini memperkuat anggapan bahwa ada standar ganda dalam industri hiburan Korea Selatan, di mana artis pria lebih mudah dimaafkan dibandingkan wanita dalam situasi yang sama.