Suara.com - Proses perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven diwarnai dengan masalah perebutan hak asuh anak. Curahan hati Paula baru-baru ini pun disorot karena Baim diduga sengaja menjauhkan anak dan istrinya.
Unggahan ini membuat momen kedekatan Baim dengan kedua anaknya kembali disorot warganet. Salah satunya ketika Baim membuat konten prank bersama Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong.
Tampaknya Baim berdalih mengajak kedua jagoannya untuk membuat kue. Namun, Baim malah memecahkan telur di dahi anak-anaknya.
"Pengen tau seberapa ngeselinnya seorang BAIM WONG?" tulis akun TikTok @/zonacantikku, dilihat pada Selasa (11/3/2025).
Pemilik akun tampak mengunggah sejumlah video yang menurutnya memperlihatkan perangai buruk Baim, termasuk di antaranya saat memecahkan telur di dahi anaknya.
"Saat konten mecahin telur ke kening anak. Lu kira kagak sakit ini??? Wajah anak-anak kek kasian banget," imbuhnya.
Baim tampak tertawa lepas saat berhasil memecahkan telur, sedangkan kedua anaknya memperlihatkan reaksi yang berbeda.
Bila Kiano tampak tertawa lepas saat wajahnya jadi amis karena pecahan telur, maka Kenzo justru terlihat kesakitan dan tidak nyaman. Apalagi karena Baim sempat gagal memecahkan telur di dahi Kenzo, sehingga dia harus mengulangi lagi.
"Kok nggak pecah sih?" ucap Baim saat telurnya tidak pecah walau sudah ditatapkan ke dahi Kenzo.
Baca Juga: Dituding Pisahkan Anak dari Ibu Kandung, Baim Wong Selipkan Hasutan di Tengah Kabar Duka?
Prank memecahkan telur di kepala anak memang sempat viral di TikTok beberapa tahun lalu. Namun, tren ini juga sempat dikritik oleh pakar kesehatan anak.
![Baim Wong prank memecahkan telur di kepala anak. [TikTok/@zonacantikku]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/11/80934-baim-wong-prank-memecahkan-telur-di-kepala-anak-tiktokatzonacantikku.jpg)
Dalam obrolannya dengan Fox News yang dikutip oleh Times of India, Dr Meghan Martin dari Johns Hopkins All Children's Hospital mengingatkan bahwa ada beberapa masalah kesehatan yang mengintai dari tren memecahkan telur mentah di kepala anak.
Umumnya ditemukan bakteri Salmonella sp. di telur mentah yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Risikonya menjadi lebih besar di anak kecil, apalagi karena sifat mereka yang umumnya menolak proses pengobatan.
Selain itu, cangkang telur cukup keras sehingga sulit untuk dipecahkan. Di sisi lain, tengkorak anak masih dalam proses perkembangan sehingga berpotensi menimbulkan cedera atau luka.
Yang perlu dipertimbangkan lagi adalah dampak psikologisnya, apalagi karena anak-anak biasanya belum leluasa meluapkan perasaan dan pikiran mereka.