"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi."
Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa melakukan kecurangan (mengurangi takaran) merupakan sifat yang tercela.
Perbuatan tersebut bisa menghilangkan keberkahan rezeki dan mendatangkan murka Allah SWT. Pelakunya pun bisa mendapat sanksi di dunia (hukum negara) dan juga azab di akhirat.
Seperti pepatah, "Apa yang ditanam, maka itulah yang akan dituai", yang artinya bila seseorang melakukan keburukan, maka keburukan itu akan kembali pada dirinya sendiri, bahkan mungkin dalam bentuk yang lebih buruk.