Kaki Aman Bebas Banjir: Tips Pilih Alas Kaki Anti Cedera dan Penyakit Kulit!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 11 Maret 2025 | 14:20 WIB
Kaki Aman Bebas Banjir: Tips Pilih Alas Kaki Anti Cedera dan Penyakit Kulit!
Arsip - Anak-anak bermain di air banjir. [Dok. Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alas kaki saat banjir perlu diperhatikan agar kaki tetap aman dari risiko cedera dan infeksi. Masyarakat disarankan untuk memilih alas kaki yang tepat guna melindungi kaki dari air kotor dan benda tajam.

“Gunakan alas kaki tertutup saat membersihkan lingkungan pasca banjir. Ini penting untuk menghindari kontaminasi dan cedera,” kata Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), dr. Arini Astasari Widodo, dikutip dari Antara, Selasa (11/3/2025).

Dokter Arini merekomendasikan penggunaan sepatu boots berbahan karet atau plastik yang tahan air serta mudah dibersihkan. Menurutnya, alas kaki ini dapat mencegah partikel asing masuk ke pori-pori kulit atau menyebabkan luka. Sandal terbuka sebaiknya dihindari karena memungkinkan air banjir langsung mengenai kulit.

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memilih alas kaki dengan sol anti-selip agar tidak mudah tergelincir. Setelah digunakan, sepatu harus dicuci dan dikeringkan dengan baik guna mencegah jamur dan bau tidak sedap.

Penggunaan kaos kaki berbahan katun atau quick-dry juga dianjurkan agar kaki tetap kering dan terhindar dari infeksi jamur.

Risiko Penyakit Kulit Akibat Air Banjir

Selain pemilihan alas kaki saat banjir, Arini mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan kulit untuk menghindari berbagai penyakit. Setelah terkena air banjir, masyarakat disarankan segera mencuci kulit dengan sabun antiseptik dan mengeringkannya, terutama di sela-sela jari kaki. Penggunaan pelembap juga dapat mencegah iritasi akibat paparan air kotor.

Jika terdapat luka kecil, segera bersihkan dengan antiseptik dan tutup dengan plester agar terhindar dari infeksi. Hindari menggaruk bagian yang gatal karena dapat memperburuk iritasi dan menyebabkan infeksi sekunder.

“Air banjir sering mengandung bakteri, virus, jamur, serta zat kimia berbahaya yang bisa menyebabkan berbagai infeksi kulit,” tambahnya.

Selain itu, benda tajam seperti pecahan kaca dan logam yang tersembunyi di dalam air banjir dapat melukai kaki dan meningkatkan risiko infeksi.

Beberapa penyakit kulit yang sering muncul akibat kontak dengan air banjir antara lain dermatitis iritan, infeksi jamur (tinea pedis atau kutu air), impetigo, selulitis, serta leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dari air kencing tikus. Risiko terkena skabies dan kutu air juga meningkat akibat lingkungan yang lembap dan sanitasi yang buruk.

Dokter Arini mengingatkan agar masyarakat tidak bermain atau berenang di air banjir karena dapat meningkatkan risiko infeksi kulit dan penyakit sistemik lainnya. Selain itu, selalu gunakan alas kaki tertutup saat berjalan di air banjir atau membersihkan rumah agar kaki tetap terlindungi.

“Setelah kontak dengan air banjir, segera mandi dan jaga kebersihan tubuh. Jika muncul ruam, gatal, atau luka yang sulit sembuh, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI