Beberapa penyakit kulit yang sering muncul akibat kontak dengan air banjir antara lain dermatitis iritan, infeksi jamur (tinea pedis atau kutu air), impetigo, selulitis, serta leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dari air kencing tikus. Risiko terkena skabies dan kutu air juga meningkat akibat lingkungan yang lembap dan sanitasi yang buruk.
Dokter Arini mengingatkan agar masyarakat tidak bermain atau berenang di air banjir karena dapat meningkatkan risiko infeksi kulit dan penyakit sistemik lainnya. Selain itu, selalu gunakan alas kaki tertutup saat berjalan di air banjir atau membersihkan rumah agar kaki tetap terlindungi.
“Setelah kontak dengan air banjir, segera mandi dan jaga kebersihan tubuh. Jika muncul ruam, gatal, atau luka yang sulit sembuh, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” tuturnya.