أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j alnii minat tawabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alni min ibadati shalihin.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa dan tidak memiliki sekutu. Aku juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang selalu bertobat, orang yang bersih, dan golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."
Waktu Mandi Wajib di Bulan Ramadhan
Pada dasarnya, puasa tidak mensyaratkan seorang Muslim harus dalam keadaan suci dari hadas kecil atau besar. Itu artinya, puasa akan tetap sah meskipun seseorang belum melakukan mandi wajib. Dengan catatan, sudah mengucapkan niat sejak sebelum berpuasa.
Nabi Muhammad SAW pun juga pernah terbangun di malam hari dalam keadaan junub dan beliau tetap menjalankan puasa setelahnya.
"Berpuasa hukumnya sah bagi orang junub yang memasuki subuh sebelum melakukan mandi besar karena Sayyidah Aisyah dan Ummu Salamah Radhiyallahu 'anhuma berkata: 'Sesungguhnya Nabi SAW memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub karena jima dengan istrinya, kemudian ia mandi dan berpuasa." (HR Bukhari).
Meski demikian, umat Islam dianjurkan untuk menyegerakan mandi wajib terutama sebelum waktu subuh. Hal ini dilakukan agar kondisi sudah suci saat memulai ibadah puasa. Berikut waktu-waktu yang dianjurkan untuk mandi wajib:
1. Sebelum waktu subuh
Baca Juga: Hukum Puasa Tanpa Mandi Wajib, Sah atau Tidak?
Jika seseorang dalam keadaan junub (berhadas besar), disunahkan untuk segera mandi wajib sebelum waktu subuh agar bisa melaksanakan Salat Subuh dalam keadaan suci.