Suara.com - Di tengah pesatnya perkembangan kota metropolitan, keberadaan tempat ibadah tidak hanya berfungsi sebagai ruang spiritual, tetapi juga bagian dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Salah satu yang menarik perhatian adalah Masjid Al-Ikhlas di Pantai Indah Kapuk (PIK). Masjid ini bukan hanya sekadar tempat untuk menunaikan ibadah, tetapi juga menawarkan konsep modern yang memadukan arsitektur klasik, aktivitas keagamaan, serta sistem ekonomi berkelanjutan.
Salah satu aspek unik dari Masjid Al-Ikhlas adalah visinya untuk menjadi pusat ekonomi umat. Masjid ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang tidak hanya mendukung aktivitas ibadah, tetapi juga memberdayakan masyarakat.
Nantinya, akan ada pusat kuliner halal, toko ritel Islami, hingga coworking space berbasis syariah. Pendekatan ini mencerminkan konsep masjid modern yang tidak hanya bergantung pada donasi, tetapi juga mampu mandiri secara ekonomi.
"Dengan adanya area komersial, masjid dapat menghasilkan pendapatan yang digunakan untuk pemeliharaan, kegiatan sosial, serta pengembangan komunitas," jelas Direktur Utama Agung Sedayu Group, Letjen (Purn) DR. Nono Sampono.
Simbol Kehidupan Urban yang Seimbang
Kehadiran masjid dengan konsep seperti ini membawa angin segar bagi masyarakat perkotaan, khususnya mereka yang ingin menyeimbangkan kehidupan spiritual dan aktivitas sehari-hari.
Di tengah dinamika kota yang serba cepat, memiliki ruang untuk berhenti sejenak, menenangkan diri, dan mendekatkan diri kepada Tuhan menjadi hal yang semakin penting.
Lebih dari itu, konsep masjid yang memberdayakan ekonomi juga mencerminkan bagaimana agama dan kehidupan modern dapat berjalan berdampingan.
Baca Juga: Masjid di PIK Siap Berdiri Megah: Ikon Baru Wisata Religi di Pesisir Jakarta
Masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang dapat memperkuat kebersamaan dan kesejahteraan umat