Suara.com - Merayakan Ketangguhan Perempuan: Kisah Inspiratif Putri Handayani dan Kadek AriniSetiap tanggal 8 Maret, dunia merayakan Hari Perempuan Internasional, sebuah momentum penting untuk menegaskan kesetaraan dan inklusivitas bagi perempuan di seluruh dunia.
Tahun ini, dengan tema #AccelerateAction, perempuan diajak untuk lebih berani melangkah, menantang batas diri, dan mengakselerasi perjalanan mereka menuju impian.
Sebagai platform yang mendukung semangat eksplorasi, AirAsia Move turut merayakan hari istimewa ini dengan menghadirkan kisah inspiratif dari dua perempuan Indonesia yang telah menaklukkan dunia dengan keberanian mereka.
Mereka ialah Putri Handayani, perempuan Indonesia pertama yang mencapai Kutub Selatan dengan berjalan menggunakan ski, serta Kadek Arini, seorang kreator konten perjalanan yang telah menjelajahi lebih dari 40 negara.
Putri Handayani: Menembus Batas Hingga ke Ujung Dunia
Lahir di Sumatera Utara pada tahun 1983, Putri Handayani memulai kariernya sebagai insinyur pengeboran minyak dan gas, sebuah profesi yang didominasi oleh pria.
Namun, keberaniannya tak hanya terlihat di tempat kerja. Pada tahun 2016, setelah berhasil mencapai puncak Gunung Kilimanjaro, ia menemukan bahwa eksplorasi adalah panggilan jiwanya.
Keputusan besar pun diambil: ia meninggalkan pekerjaannya dan mendirikan Jelajah Putri, sebuah platform yang menginspirasi perempuan Indonesia melalui tiga pilar utama—bekerja, bertualang, dan berbakti.
Selain menaklukkan gunung-gunung tertinggi di dunia, Putri juga menjalankan misi edukasi bagi lebih dari 400 anak-anak di kaki pegunungan.
Baca Juga: Dorong Perubahan Berkelanjutan, Ini Kiat Pemberdayaan Perempuan di Indonesia
Puncak pencapaiannya terjadi ketika ia berhasil mencapai Kutub Selatan (titik 90° Lintang Selatan), menjadikannya perempuan Indonesia pertama yang mencatat rekor MURI untuk pencapaian luar biasa ini.
Keberhasilannya tidak datang dengan mudah—Putri harus menghadapi suhu ekstrem, medan yang berat, dan tantangan mental yang luar biasa.
Tak berhenti di situ, ia bercita-cita menjadi perempuan Asia Tenggara pertama yang meraih The Explorer’s Grand Slam, sebuah prestasi bagi mereka yang berhasil mendaki tujuh puncak tertinggi di tujuh benua serta menjelajah Kutub Utara dan Kutub Selatan dengan berjalan kaki.
Dari sembilan tantangan tersebut, ia telah menyelesaikan tujuh ekspedisi, termasuk mendaki Carstensz Pyramid, Elbrus, Aconcagua, Denali, Vinson, dan tentunya Kutub Selatan. Kini, ia hanya perlu menaklukkan Gunung Everest dan Kutub Utara untuk meraih gelar prestisius ini.
Kepada para perempuan Indonesia, Putri berpesan, “Saya baru bisa mencapai puncak Gunung Denali setelah tiga kali mencoba. Kegagalan adalah bagian dari proses. Jangan takut gagal, dan jangan biarkan ucapan negatif orang lain menghalangi langkah kita.”
Kadek Arini: Dari Desainer Interior ke Penjelajah Dunia
Di dunia digital, nama Kadek Arini sudah tak asing bagi para pecinta traveling di Indonesia. Dengan lebih dari 223 ribu pengikut di Instagram, ia kerap berbagi pengalaman dan tips perjalanan dari berbagai belahan dunia.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa perjalanannya dimulai dari jalur yang berbeda. Kadek adalah seorang lulusan arsitektur yang sempat bekerja di kantor desain interior selama 1,5 tahun. Namun, ada sesuatu yang selalu mengganggunya—keinginan untuk bepergian dan berbagi cerita.
Sejak SMA, ia sudah aktif menulis blog perjalanan. Ketika akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan terjun sepenuhnya ke dunia content creation, banyak orang yang meragukan pilihannya, termasuk orang tua sendiri.
Saat itu, profesi travel content creator masih belum umum, dan banyak yang menganggapnya sebagai keputusan yang berisiko.
Namun, dengan tekad yang kuat, Kadek membuktikan bahwa passion bisa menjadi jalan hidup. Kini, ia telah menjelajahi lebih dari 40 negara dan menjadi inspirasi bagi banyak perempuan yang ingin berani melangkah ke dunia baru.
Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah ketika ia solo traveling ke Cina selama satu bulan, tanpa bisa berbahasa Mandarin.
"Awalnya takut, tapi akhirnya aku sadar, ketakutan itu hanya ada di dalam pikiran kita sendiri. Aku yakin, semua perempuan pasti bisa eksplorasi ke mana pun mereka mau. Apalagi dengan aplikasi AirAsia Move yang memudahkan persiapan perjalanan,” ujarnya.
Menginspirasi Perempuan untuk Berani Bermimpi
Melalui kisah Putri Handayani dan Kadek Arini, kita belajar bahwa keberanian dan tekad bisa membawa perempuan ke mana saja—bahkan hingga ke ujung dunia. Tidak ada impian yang terlalu besar atau terlalu sulit jika kita berani mengambil langkah pertama.
Seperti yang disampaikan oleh Amelia Virginia, Marketing Manager AirAsia Move Indonesia, di mana pihaknya percaya bahwa perjalanan tidak hanya membawa kita ke tempat baru, tetapi juga membuka perspektif, menginspirasi, dan menguatkan.
"Kami mendukung setiap perempuan untuk terus melangkah, dengan menghadirkan akses terjangkau dalam mengeksplorasi dunia, kapan pun dan ke mana pun mereka mau," ucapnya.
Hari Perempuan Internasional bukan sekadar perayaan, tetapi juga pengingat bahwa perempuan memiliki kekuatan untuk menaklukkan dunia—baik melalui puncak gunung yang menjulang tinggi, kutub yang membeku, maupun eksplorasi tak terbatas di belahan dunia mana pun.
Saatnya perempuan Indonesia untuk berani melangkah, menantang batas, dan mengejar impian mereka tanpa ragu. Karena dunia ini luas, dan setiap perempuan berhak untuk menjelajahinya.