Bye-bye, 4 Tempat Wisata Ini Disegel Dedi Mulyadi

Husna Rahmayunita Suara.Com
Minggu, 09 Maret 2025 | 20:54 WIB
Bye-bye, 4 Tempat Wisata Ini Disegel Dedi Mulyadi
Hibisc Fantasy Puncak, salah satu tempat wisata di Bogor, Jawa Barat, yang disegel Dedi Mulyadi. [Dok. Hibisc Fantasy Puncak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hibisc Fantasy dibuka pada 11 Desember 2023 dan berada di Tugu Selatan, Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Harga tiket masuknya mulai dari Rp 40 ribu per orang untuk jalur reguler hingga Rp 90 ribu untuk tiket terusan. 

Di sana, terdapat 21 pilihan wahana menarik, seperti Rumah Hantu, Bianglala, Flying Bee, Kora-kora, Istana Balon, dan Kolam Renang. Sebelum disegel, Hibisc Fantasy Puncak buka setiap hari pukul 08.00 sampai 18.00 WIB.

Sejak peresmiannya, Hibisc Fantasy sudah menerima teguran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Satu hari setelah beroperasi, tempat ini telah disegel, namun pemiliknya memilih untuk tetap beroperasi.

Dedi Mulyadi mengatakan penyegelan Hibisc Fantasy disebabkan oleh luas bangunan yang tak sesuai dengan perizinan lahan. PT Jaswita Jabar awalnya meminta izin pembangunan lahan sebesar 4.800 meter persegi. 

Namun, dalam pelaksanaanya, mereka malah mengembangkan lahan hingga 15.000 meter persegi. Dengan kata lain, 11.000 meter persegi lahan Hibisc Fantasy Puncak tidak berizin, sehingga Dedi meminta disegel.

4. Jembatan gantung Eiger Adventure Land, Megamendung 

Eiger Adventure Land (EAL) berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Tempat ini dirancang memiliki berbagai ikon wisata, salah satunya jembatan gantung sepanjang 530 meter.

Area tersebut direncankan bakal mengalahkan rekor jembatan gantung di Arouca, Portugal dengan panjang 516 meter. Selain itu, EAL juga menawarkan aktivitas hiking, camping, hingga perjalanan hutan.

Pihak pengelola mengklaim telah memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).  Namun, proyek ini disegel karena melanggar regulasi lingkungan dan berpotensi merusak keseimbangan ekosistem.

Baca Juga: LHKPN Dedi Mulyadi: Punya 116 Tanah di Jawa Barat, Kini Menangis Kejer Lihat Kerusakan Puncak Bogor

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI