Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin yang turut serta dalam Talk Show menuturkan, tidak ada alasan mahluk hidup di dunia untuk tidak saling mencintai, hal ini mengingat dalam setiap langkah manusia itu sendiri, tidak lepas dari sebuah ekosistem yang didalamnya tidak lepas dari orkestrasi Allah sebagai yang maha mengatur.
"Jadi semua capaian kita, kesuksesan kita, kesuksesan karier kita, semua kesuksesan yang kita capa tidak terlepas dari kontribusi orang lain, tidak lepas dari ekosistem kehidupan yang didalamnya ada pergumulan, eksistensial manusia dan lingkungan, antar manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam," ujar Prof Kamaruddin.
Kurikulum Cinta hadir sebagai solusi untuk membangun kesadaran kolektif bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga harmoni kehidupan. Pendidikan berbasis cinta ini diharapkan mampu membentuk manusia yang:
- Menjunjung tinggi toleransi dan perdamaian
- Menghargai keberagaman sebagai anugerah, bukan pemisah
- Memiliki kepedulian sosial yang tinggi
- Menjadikan nilai-nilai kasih sayang sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari
Indonesia: Model Harmoni dalam Keberagaman
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara agama, budaya, dan kebangsaan.
Rektor UIN Malang, Zainuddin, menekankan bahwa mayoritas di Indonesia harus menjadi pelindung bagi kelompok lain, bukan sebaliknya.
"Pluralitas adalah lukisan Tuhan yang indah. Indonesia bukan hanya terdiri dari berbagai agama, tetapi juga suku dan bahasa. Oleh karena itu, kita harus menjalin kerja sama yang baik dan saling menghargai," tuturnya.
Penerapan Kurikulum Cinta di Indonesia bisa menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman dapat dikelola dengan cinta dan toleransi. Jika konsep ini berhasil diimplementasikan dalam sistem pendidikan, Indonesia bisa menjadi inspirasi bagi dunia dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis.
Suara Mahasiswa Internasional: Indonesia di Mata Dunia
Baca Juga: Kecurangan Akademik, Masalah Moral atau Kurangnya Kesadaran Spiritual?
Mahasiswa internasional yang belajar di Indonesia pun merasakan langsung keindahan harmoni sosial yang ada di negeri ini.