Suara.com - Baim Wong ramai diperbincangkan imbas curhatan Paula Verhoeven mengenai kedua putra mereka. Paula merasa sikap Kiano dan Kenzo berubah setiap kali dia berkunjung ke rumah Baim Wong.
Diketahui, Baim Wong dan Paula Verhoeven tengah dalam proses perceraian. Sejak enam bulan terakhir, kedua anak mereka tinggal bersama Baim Wong.
Sementara itu, Paula Verhoeven mengisyaratkan jika dirinya sulit bertemu anak-anak. Hati Paula kian teriris lantaran ada momen sang anak memintanya menjauh agar tak dimarahi Baim dengan berkata "Mama jangan di sini, nanti Papa marah".
"Hati mama itu sedih dan hancur rasanya ngeliat kalian ketakutan setiap deket mama, perasaan asing sama anak-anak yang mama kandung dan lahirkan," tulis Paula dalam postingannya Jumat (7/3/2025).
![Baim Wong, Paula Verhoeven bersama dua putra mereka Kiano dan Kenzo Wong. [Instagram/@baimwong]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/10/84903-baim-wong-paula-verhoeven-bersama-dua-putra-mereka-kiano-dan-kenzo-wong.jpg)
Seiring dengan curhat pilu Paula Verhoeven, publik menyayangkan sikap Baim Wong karena diduga menjauhkan anak-anaknya dengan sang ibu. Berkaca dari situasi tersebut, lantas bagaimana dalam pandangan Islam?
Buya Yahya
Ulama kharismatik Buya Yahya menegaskan orang tua yang memilih berpisah baiknya menasihati sang buah hati bukannya malah mengajarkan permusuhan.
"Pasangan suami istri yang berpisah tidak boleh anaknya jadi broken (rusak). Kalau terjadi perceraian, maka hendaknya semua menasihati yang baik kepada anak," ungkapnya ditilik dari YouTube Buya Yahya.
Baik ibu maupun ayah perlu memberikan pengertian kepada anak untuk tetap berbakti. Sebab, bagaimanapun keadannya, nasab anak mengikuti orang tua kandung.
"Seorang (harusnya) bapak berkata, anakkku aku memang sudah pisah dengan ibumu, tapi ingat surga di bawah telapak kaki ibu. Suatu ketika nanti kamu harus berjanji mengabdi dengan ibumu secara maksimal, mungkin saat ini kamu tidak duduk dengan ibumu tapi ingat suatu ketika itu adalah ibumu," tukas Buya mencontohkan.
"Sang ibu jika melihat mantan suaminya gak baik, dia harus berkata 'Nak, sekarang kamu ikut dengan ibu. Tapi ingat, suatu ketika saat kamu sukses ingat kepada ayahmu. Ayahmu adalah ayahmu, nasabmu kepada dia' begitu dinasihati, bukan malah diajari permusuhan," sambungnya.
Ustazah Qotrunnada
Sementara itu, Ustazah Qotrunnada Syathiry menerangkan hubungan ibu dan anak tidak bisa tergantikan oleh apapun juga. Anak jangan sampai menjadi korban perpisahan kedua orang.
Jika seorang ayah sengaja menjauhkan anaknya dengan sang ibu kandung pasca bercerai, maka sikap tersebut dapat dikatakan zalim.
"Ini adalah sebuah kezaliman karena memutuskan silaturahim, memutuskan cinta anak ke ibu, atau ibu dengan anak. Oleh karena itu, orang tua yang berpisah, jangan sampai menzalimi anak kita," paparnya dikutip dari YouTube Damai Indonesiaku tvOne.
Alangkah lebih baik, meski sudah tidak tinggal bersama, orang tua bijak dan saling menghargai sehingga anak tetap bisa mendapatkan kasih sayang dari keduanya.
"Anak kita perlu kasih sayang, anak kita perlu mendapatkan cerita yang sebenarnya siapa ibunya, siapa ayahnya. Karena itu yang akan menguatkan dia," imbuhnya,
Lebih lanjut, Ustazah Qotrunnada menekankan jika anak dan orang tua dapat tersambung lewat doa. Seberapa jauh jaraknya, jangan sampai putus silaturahmi dan saling mendoakan.
"InsyaAllah doa anak kepada orang tua meskipun jauh tetap tersambung. Pun seorang ibu dengan anaknya, meskipun jauh tidak terlihat. Oleh karenanya ikhtiar, jangan sampai memutus silaturahmi. Angkat kedua tangan minta kepada Allah, satu masa akan dipertemukan," pungkasnya.