Pendidikan Hamdan Hamedan, Sentil Ahmad Dhani Soal Naturalisasi: yang Penting Bukan 'Benihnya'

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Jum'at, 07 Maret 2025 | 22:39 WIB
Pendidikan Hamdan Hamedan, Sentil Ahmad Dhani Soal Naturalisasi: yang Penting Bukan 'Benihnya'
Hamdan Hamedan sosok "Utusan PSSI" (Instagram/hamdan.hamedan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penasihat Strategi Kebijakan Menpora, Hamdan Hamedan seolah ikut mengomentari statment anggota Komisi X DPR RI Ahmad Dhani mengenai pemain naturalisasi.

Hamdan di akun Instagram miliknya @hamdan.hamedan menuliskan pandangannya tentang pemain sepak bola. "Sepakbola itu tak ada urusannya sama warna kulit, warna mata, atau warna rambut. Yang penting skill mainnya," tulisnya dikutip.

"Sama kayak musik—tak peduli musikusnya berambut pirang, hitam, atau biru, yang penting musiknya enak didengar," katanya lagi.

Dia juga sempat menyinggung mengenai perkawinan demi keturunan unggul dalam sepak bola.

"Sepakbola tak ada urusannya sama eugenics, apalagi perkawinan rekayasa demi 'keturunan unggul'. Yang penting bukan 'benihnya', tapi bagaimana bibitnya dibina—skill ditempa, kerja keras dilatih, dan kecerdasan bermain di lapangan diasah," tulisnya.

Unggahannya tersebut lantas viral dan disandingkan dengan sosok Ahmad Dhani. Sosoknya pun membuat penasaran, termasuk mengenai pendidikannya.

Latar Belakang Pendidikan Hamdan Hamedan

Hamdan Hamedan bukan orang asing diprogram pemain keturunan. Menpora Dito Ariotedjo menunjuk Hamdan Hamedan sebagai Tenaga Ahli Menteri (TAM) untuk urusan Diaspora dan Kepemudaan.

Tugasnya memetakan potensi yang dimiliki diaspora untuk bidang olahraga dan kepemudaan.

Baca Juga: Dul Jaelani Kenang Kecelakaan Maut 2013, Belajar dari Semangat Anak Yatim

Hamdan sebenarnya bukan berasal dari sepak bola sejak awal. Dia pernah berkarier sebagai peneliti muda di PBB. Kemudian menjadi konsultan komunikasi dan strategi kebijakan untuk Google Indonesia. Pernah juga bekerja di pemerintahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI