2. Jiwa – Mengutamakan produk yang sehat, aman, dan bermanfaat.
3. Akal – Memilih konsumsi yang mendukung perkembangan ilmu dan wawasan.
4. Harta – Menggunakan kekayaan dengan bijak dan sesuai prinsip keberlanjutan.
5. Generasi mendatang – Memastikan konsumsi berkontribusi pada kesejahteraan sosial dan lingkungan.
Dalam era ini, konsumen Muslim tidak hanya peduli pada halal dan digitalisasi, tetapi juga pada nilai-nilai moral dan sosial yang lebih luas.
Irvan Nugraha, CEO Rumah Zakat mengamini hal ini. Menurotnya, konsumen muslim semakin sadar dengan produk halal, dan semakin peduli dengan isu-sisu global seperti Palestina, yang tercermin dalam fenomena pemboikotan produk-produk yang dianggap pro-Israel.
"Kini konsumen muslim tak hanya peduli kepada manfaat teknis produk, tapi mulai melihat konsumsi sebagai bagian dari kepedulian kepada isu-isu holistik seperti persoalan kemanusiaan, keadilan dan ketimpangan sosial, hingga kesejahteraan umat," jelas dia.
Untuk diketahui, Indonesia Muslim Market Outlook 2025 adalah riset pasar tahunan yang dilakukan oleh Inventure bersama Rumah Zakat untuk berkontribusi pada pengembangan ekosistem halal/syariah di Indonesia dengan menyuguhkan data dan informasi mendalam mengenai tren dan perilaku konsumen muslim di Indonesia.
Acara ini menghadirkan para ahli industri dan pelaku bisnis untuk membahas strategi terbaik dalam menjangkau segmen muslim dan memberikan literasi kepada para pelaku ekosistem halal/syariah tentang pasar muslim.
Baca Juga: Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 2025 Dengan Gaya Formal di WhatsApp