Suara.com - Produk Daviena Skincare tengah menjadi sorotan belakangan ini setelah dokter kecantikan, dr. Oky, mengklaim bahwa produk tersebut dapat merusak wajah konsumennya.
Tak hanya dokter Oky, Doktif alias Dokter Detektif yang kerap mereview skincare pun mengatakan jika produk Daviena Skincare overclaim.
Di sisi lain, pihak Daviena Skincare menepis tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa produknya aman digunakan, meski pada akhirnya ia juga membuat video yang berisi permohonan maaf terkait isu yang beredar.
![Melvina Husyanti owner Daviena Skincare dan suami. [Instagram/@melvhinahusyanti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/06/95103-melvina-husyanti-owner-daviena-skincare-dan-suami-instagramatmelvhinahusyanti.jpg)
Namun, permintaan maaf tersebut justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan di kalangan publik. Banyak yang mempertanyakan apakah permohonan maaf itu merupakan bentuk pengakuan atas klaim yang disampaikan oleh dr. Oky dan Doktif.
Terlepas dari polemik ini, warganet justru mengulik beberapa kontroversi produk Daviena Skincare yang belakangan viral di media sosial. Berikut adalah beberapa kontroversinya.
1. Overclaim
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Daviena Skincare diisukan overclaim oleh beberapa pihak, termasuk dokter Oky dan Doktif.
Salah satu produk mereka, Daviena Sleeping Mask Retinol Booster, diklaim mengandung Actosome Retinol sebesar 2%.
Namun, hasil uji laboratorium mengungkap bahwa produk tersebut sebenarnya hanya mengandung 0,03% Pure Retinol yang setara dengan 1% Actosome Retinol.
Baca Juga: Manfaat All in One Makeup dan Skincare: Praktis, Efisien, dan Cocok untuk Kulit Remaja
2. Owner Tolak Kritik
Daviena Skincare juga pernah menjadi sorotan karena ownernya, Melvina Husyanti pernah menolak kritik yang dilayangkan oleh dokter Richard Lee.
Meski dokter Richard Lee hanya menyebut inisial merek D, tapi publik meyakini yang dimaksud oleh dokter Richard Lee adalah merek Daviena.
Richard Lee mengungkapkan bahwa kandungan niacinamide dalam merek D sangat rendah dan jauh di bawah standar umum yang biasanya berada di kisaran 5 hingga 10 persen.
Akibatnya, pengguna body lotion tersebut kemungkinan besar tidak akan memperoleh hasil optimal dalam mencerahkan kulit.
Tak terima dengan kritik dari dr. Richard Lee, pemilik Daviena, Melvina Husyanti justru membalas kritik dengan mempertanyakan produk DNA Salmon milik dr. Richard Lee yang sempat viral karena diklaim memiliki jarum dalam aplikatornya untuk meningkatkan efektivitas penggunaan.
3. Berseteru dengan Pabrik
Pemilik Daviena Skincare, Melvina Husyanti pernah terlibat perseteruan dengan pemilik pabrik PT Sagara Purnama dan PT Ratansha Purnama Abadi, Heni Purnamasari Sagara.
Melvina Husyanti mengatakan jika Jeni Purnamasari Sagara melakukan tindakan tidak etis dengan merekrut dua distributor yang sebelumnya bekerja sama dengan Daviena Skincare.
Tuduhan ini disampaikan Melvina melalui akun media sosialnya yang akhirnya memicu kehebohan di kalangan pelaku industri kecantikan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan