Menjelang Ramadan dan Idulfitri, tradisi berbagi hampers semakin populer di kalangan masyarakat Muslim. Hampers, yang berisi aneka kue, makanan, alat ibadah, atau barang pecah belah, menjadi simbol perhatian dan kasih sayang.
Menurut Habib Jafar, dalam Islam tradisi ini termasuk dalam pemberian hadiah yang dianjurkan. Nabi Muhammad SAW sendiri sering menerima dan membalas hadiah. Hadiah juga diyakini dapat menghilangkan dendam serta mempererat tali persaudaraan.
Namun, ada etika yang perlu diperhatikan. Nabi mengajarkan untuk tidak meremehkan hadiah sekecil apa pun dan tidak menolak pemberian orang lain. Selain itu, membalas hadiah—setidaknya dengan senyuman dan ucapan terima kasih—juga dianjurkan.
Yang terpenting, mengirim hampers tidak boleh didasari niat pamer atau persaingan, melainkan sebagai bentuk ketulusan dan kebersamaan. Dengan demikian, tradisi ini menjadi lebih bermakna dan penuh berkah.
Kontributor : Mutaya Saroh