Jangan Coba-Coba, Ini Azab bagi Pembuka Aib Orang Lain Menurut Islam

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 06 Maret 2025 | 18:38 WIB
Jangan Coba-Coba, Ini Azab bagi Pembuka Aib Orang Lain Menurut Islam
Ilustrasi Ghibah (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam sebuah cuplikan video yang beredar di media sosial, artis Shireen Sungkar sempat menyinggung soal orang-orang yang kerap kali membuka aib orang lain.

Dalam podcastnya bersama Rezky Aditya dan Citra Kirana, Shireen pun mengingatkan agar tidak membuka aib orang sembarangan.

Hal ini terungkap lewat unggahan ulang yang diunggah oleh akun gosip @nyinyir_update_official pada Rabu (05/03/2025) kemarin.

"Hati-hati dalam membuka aib orang. Harus mikir ketika kita buka aib orang, kita tinggal tunggu waktunya Allah akan buka aib kita juga," ucap Shireen Sungkar.

Baca Juga: Azab Lalai Bayar Utang dalam Islam, Wirda Mansur Ramai Ditagih Member MAB

Sang suami, Teuku Wisnu pun lantas mengaminkan hal tersebut. "Kebalikan nanti, naudzubillahimindzalik," ujar Teuku Wisnu.

Tak hanya itu, Shireen juga mengingatkan bahwa keadaan bisa berbalik ketika kita membuka aib orang lain. "Jadi, jangan coba-coba deh buka masa lalu orang segala macam. Ketika nanti di-twist (dibuka aibnya) sama Allah, siap nggak?" lanjut Shireen.

Ucapan Shireen pun ramai diperbincangkan warganet. Banyak yang mengaitkan pesan tersebut dengan apa yang dialami Nikita Mirzani.

Azab Membuka Aib Orang Lain

Dalam ajaran Islam, azab orang yang kerap membuka aib orang lain pun tertulis dalam Al-Qur'an dan hadist.

Baca Juga: Azab yang Mengancam Pemimpin Zalim dalam Islam

Terlebih lagi, di bulan Ramadhan saat ini lisan dan pikiran menjadi pisau bermata dua yang bisa mencelakakan seorang insan jika malah digunakan untuk membuka aib orang lain.

Lalu apa azab yang mungkin bisa terjadi kepada setiap umat manusia yang sering menggibah atau membuka aib orang lain? Simak inilah penjelasannya.

Menjaga aib atau kehormatan orang lain merupakan salah satu prinsip penting yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Membongkar aib orang lain bukan hanya dianggap sebagai perbuatan tercela, tetapi juga dapat mendatangkan azab dari Allah SWT. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga lisan dan tidak menyebarkan keburukan atau aib sesama muslim.

Allah SWT secara tegas melarang umat Islam untuk mencari-cari kesalahan atau aib orang lain. Dalam Surah Al-Hujurat ayat 12, Allah berfirman yang artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)

Ayat ini mengibaratkan perbuatan menggunjing atau membongkar aib orang lain seperti memakan daging saudara sendiri yang sudah mati. Tentu saja, ini adalah perbuatan yang sangat keji dan dibenci oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menjelaskan tentang azab bagi orang yang suka membongkar aib orang lain. Beliau bersabda yang artinya :

"Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat." (HR. Muslim)

Sebaliknya, orang yang suka membongkar aib orang lain akan mendapat balasan yang setimpal. Dalam hadist lain, Rasulullah SAW bersabda yang artinya :

"Jika kamu memakan daging saudaramu (melakukan ghibah), maka ingatlah bahwa suatu saat kamu juga akan dimakan (dighibah)."(HR. Al-Bukhari)

Ini menunjukkan bahwa perbuatan membongkar aib orang lain akan kembali kepada pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat.

Membongkar aib orang lain juga termasuk dalam dosa besar yang harus segera ditaubati. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa dosa antara manusia dengan manusia lainnya tidak akan diampuni oleh Allah SWT kecuali jika pelakunya meminta maaf kepada orang yang dizalimi.

Rasulullah SAW juga pernah bersabda yang artinya : "Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berkata keji, atau berkata kasar." (HR. Tirmidzi)

Dengan menjaga aib orang lain, seorang muslim menunjukkan kualitas imannya dan menghindarkan diri dari azab Allah SWT.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI