Suara.com - Kue nastar merupakan salah satu kudapan wajib yang selalu menghiasi meja tamu saat perayaan Lebaran. Kue yang berbentuk bulat kecil dengan isian selai nanas ini memiliki cita rasa manis dan gurih yang disukai oleh semua kalangan.
Kini, makin banyak variasi nastar yang dijual di pasaran. Namun di balik kelezatannya, ada beberapa fakta menarik tentang kue nastar yang mungkin belum banyak diketahui. Lalu, apa saja fakta menarik soal kue nastar? Simak inilah selengkapnya.
1. Asal usul nama kue "Nastar"
Nama "nastar" sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu "ananas" yang berarti nanas, dan "taart" yang berarti kue atau tart. Secara bahasa, nastar berarti "kue nanas".
Baca Juga: Zakat Fitrah Kapan Mulai Dibayar? Ini Penjelasannya
Kue ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa kolonial Belanda. Saat itu, kue nastar dianggap sebagai hidangan mewah karena bahan-bahannya yang relatif mahal dan sulit didapat. Seiring waktu, kue ini menjadi lebih populer dan diadaptasi sebagai kue khas Lebaran.

2. Isian selai nanas yang khas
Selai nanas yang menjadi isian kue nastar bukan hanya sekadar pilihan rasa, melainkan juga memiliki makna yang khas.
Nanas dianggap sebagai buah yang memiliki banyak "mata" atau tunas, yang dianggap melambangkan harapan untuk memiliki banyak rezeki dan keberkahan di tahun yang akan datang.
Selain itu, rasa manis dari selai nanas juga melambangkan harapan untuk kehidupan yang manis dan harmonis.
Baca Juga: Menu Lebaran Sederhana, Mudah Dibuat di Rumah
3. Variasi bentuk dan hiasan yang unik
Meskipun bentuk asli kue nastar adalah bulat, saat ini banyak variasi bentuk dan hiasan yang membuatnya semakin menarik. Beberapa nastar dihias dengan butter cream di atasnya, sementara yang lain diberi taburan keju parut atau kacang.
Ada juga nastar yang dibuat dalam bentuk buah-buahan kecil, seperti stroberi atau jeruk, untuk menambah kesan estetik. Variasi ini tidak hanya membuat nastar lebih menarik secara visual, tetapi juga menambah cita rasanya.
![Ilustrasi nastar, kue khas lebaran. [Pinterest]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/01/85253-ilustrasi-nastar-kue-khas-lebaran-pinterest.jpg)
4. Proses pembuatan yang rumit
Membuat kue nastar bukanlah hal yang mudah. Proses pembuatannya memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari membuat adonan yang harus memiliki tekstur pas, menyiapkan selai nanas yang tidak terlalu encer atau terlalu kental, hingga membentuk dan memanggangnya dengan suhu yang tepat.
Kesalahan kecil dalam proses pembuatan bisa membuat nastar menjadi terlalu keras atau bahkan hancur. Oleh karena itu, banyak orang lebih memilih membeli nastar jadi daripada membuatnya sendiri.
5. Nastar sebagai simbol silaturahmi
Kue nastar tidak hanya sekadar kue biasa, melainkan juga menjadi simbol silaturahmi dan kebersamaan. Saat Lebaran, nastar sering dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan tamu yang datang berkunjung.
Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan saling berbagi yang menjadi ciri khas budaya Indonesia. Nastar juga sering dijadikan oleh-oleh khas Lebaran yang dibawa pulang setelah berkunjung ke rumah saudara atau teman.
Kue nastar memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Indonesia. Dari sejarahnya yang kaya hingga makna di balik setiap gigitannya, nastar tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga kerap menjadi media untuk menyambung tali silaturahmi bagi sesama.
Kontributor : Dea Nabila