Suara.com - Pembahasan soal makanan yang dibiarkan berjam-jam di suhu ruang tengah menjadi sorotan publik. Diskusi ini pertama kali dibuka oleh pegiat media sosial Handoko Tjung yang mempertanyakan poin panduan dari WHO.
Ia menuliskan bahwa WHO mengatakan makanan tidak dianjurkan didiamkan di suhu ruang lebih dari 2 jam. Ia kemudian menyinggung warteg hingga restoran Padang yang kerap menyimpan hidangan berjam-jam di display.
"Baca-baca panduan WHO, konon makanan ga boleh didiamkan di suhu ruang lebih dari 2 jam. Lah apa kabar masakan rumah / warteg / resto padang ya yang dimasak pagi didiemin sampe malem?," tulisnya melalui akun X @handokotjung, Rabu (5/3/2025).
Berapa Lama Makanan Boleh Dibiarkan di Suhu Ruang?
Situs The Kitchn pernah membahas soal makanan yang disimpan di suhu ruang. Dituliskan bahwa Departemen Pertanian AS (USDA) menyatakan makanan yang dimasak dapat dibiarkan di suhu ruang hingga 2 jam.
Jika suhu mencapai 90 ° F atau lebih, maka harus mengurangi waktu tersebut hingga setengahnya. Sementara itu, apabila suhu masakan antara 40°F dan 140°F, USDA menganggapnya sebagai "zona bahaya".
Pasalnya, makanan dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Keracunan makanan sendiri pernah membuat 128 ribu warga Amerika dirawat di rumah sakit setiap tahun, menurut catatan FoodSafety.gov.
Untuk menghindari hal tersebut, jaga makanan dingin seperti salad pasta , salad kentang, dan salad buah di bawah suhu 40°F. Sementara makanan panas seperti bakso, sup, atau daging asap berada di atas suhu 140°F.
Meski begitu, sejumlah warganet mengatakan bahwa standar WHO menentukan waktu itu berdasarkan makanan di Amerika dan Eropa. Menurut mereka, masakan Indonesia bisa tahan lama di suhu ruang karena penggunaan rempah.
Baca Juga: Kini Punya Rumah Megah, Saaih Halilintar Ternyata Pernah Ambil Makanan dari Tong Sampah
"Ya WHO standarnya masakan apa dari negara mana. Kalian masih g sadar juga kah kalo organisasi dunia itu berpusat ke negara pemilik kaya uni eropa amerika?," tulis salah seorang warganet.
"Kembali ke kondisi iklim setempat, mikrobiologi alami penduduk setempat, bahan2 makanan & cara memasak. Kenapa di wilayah tropis makanan2nya banyak sekali dimasak menggunakan rempah2? Karena salah satu fungsinya adalah untuk mengawetkan makanan," tulis yang lainnya.
"Makanan yg diacu mgkin makanan eropa/us yg less spice (rempah). Rempah2 dari daerah tropis ini yg akan lbh preserve dari bakteri dgn aneka metabolit sekundernya," ujar warganet.
"Garam, gula, rempah-rempah, minyak itu semua pengawet alami. Kandungan air juga berpengaruh sm awet nya makanan. Ada alasan knp makanan berkuah harus selalu dipanasi tapi gorengan/oseng2 dibiarin berjam2 aman. Karena gorengan/oseng2 kandungan airnya dikit," komentar warganet.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti