Contoh Khutbah Jumat Awal Bulan Puasa Ramadhan 2025: Kualitas Ibadah Tak Hanya Menahan Lapar

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 06 Maret 2025 | 07:02 WIB
Contoh Khutbah Jumat Awal Bulan Puasa Ramadhan 2025: Kualitas Ibadah Tak Hanya Menahan Lapar
Ilustrasi khatib khutbah Jumat Awal Bulan Puasa (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, khatib sholat Jumat dapat membawakan tema seputar puasa. Seperti apa contoh topik apa yang layak dibawakan dalam khutbah Jumat awal bulan puasa?

Adapun khutbah Jumat yang disampaikan di bulan puasa ini sekaligus menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan tentang keagamaan yang mendalam. Berikut contoh khutbah Jumat awal bulan puasa.

Salah satu contoh khutbah yang dapat disampaikan khatib ketika shalat Jumat sekaligus menjadi awal bulan puasa yaitu mengajak jamaah untuk menjaga serta meningkatkan kualitas puasa di bulan Ramadhan.

Tak hanya dengan menjaga perut dari makan atau minum, namun umat Islam juga harus menjaga telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan segenap anggota badan dari perbuatan maksiat yang mendatangkan dosa.

Baca Juga: Viral Pria Buka Puasa di Makam Ibunda Sambil Menangis

Khutbah Jumat Awal Bulan Puasa

Melansir dari NU Online, khutbah Jumat awal bulan puasa kali ini berjudul "Menjaga Kualitas Puasa di Bulan Ramadhan" berikut isi khutbahnya:

اْلحَمْدُ ِللهِ اْلحَمْدُ ِللهِ الَّذِي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَه، ذُو اْلجَلَالِ وَالإكْرَام، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُه، اَللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ بِإحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّيْن، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشَيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيْدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وَقَالَ تَعَالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ 

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah. Alhamdulillah pada hari ini kita kembali dipertemukan dengan bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan ampunan Allah SWT, yaitu bulan suci Ramadhan. Pada bulan ini kita diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkannya mulai terbitnya fajar sampai tenggelamnya Matahari dengan niat yang telah ditentukan.

Tujuan utama dari ibadah puasa yaitu menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah: 183:  

Baca Juga: Sibuk Bukan Alasan! Ini Solusi Praktis untuk Tetap Aktif di Rumah saat Puasa

  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ ‌لَعَلَّكُمْ ‌تَتَّقُونَ (البقرة:183)

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa."

Manusia yang bertakwa adalah harapan utama yang bisa diperoleh seseorang setelah menjalankan puasa, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan orang yang berpuasa untuk menghindari segala tindakan bodoh. Perintah ini sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Kitab Al-Muwatha’. Nabi bersabda:

الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا: فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ، أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي

Artinya: “Puasa itu adalah perisai, jika salah satu dari kalian sedang berpuasa, maka jangan sampai berkata kotor dan jangan pula bertingkah laku jahil (sombong, suka mengejek, atau bertengkar). Jika ada orang lain yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka hendaklah dia mengatakan: aku sedang puasa, aku sedang puasa” (HR. Imam Malik).

Hadist di atas menerangkan bahwa seseorang yang berpuasa diperintahkan untuk tidak mengucapkan kalimat yang kotor dan berperilaku bodoh, bahkan jika ada seseorang yang menantang untuk berkelahi atau memusuhi, makabia cukup mengucapkan saya sedang berpuasa. Hal itu bertujuan untuk menjaga kesempurnaan pahala puasa, terutama menjaga ketakwaannya kepada Allah SWT.

Jamaah sholat Jumat yang berbahagia, Bagaimana cara agar puasa kita memiliki kualitas yang baik? Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin Juz 1 halaman 234 mengatakan terkait kualitas puasanya orang-orang saleh, orang-orang yang berada pada tingkatan tertinggi, yakni puasa dengan menjaga telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan segenap anggota badan dari dosa. Puasa ini bisa dicapai dengan enam hal antara lain:

Pertama, menjaga mata dari memandang hal yang tercela, serta tidak memandang hal yang akan melalaikan hati dari dzikir kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan menjadi momentum yang paling  baik untuk menyibukkan pandangan kita dengan cara membaca Al-Qur’an, mengaji kitab kuning, serta mempelajari ilmu.

Kedua, menjaga lisan dari ujaran kebohongan, gibah, memaki, menghina dan segala bentuk permusuhan lainnya. Sebab bulan puasa adalah momentum untuk membiasakan diri berdzikir kepada Allah, membaca Qur’an, dan lebih baik diam daripada mengatakan hal yang tidak baik. Itu merupakan bentuk dari puasa lisan. Sebab menggunjing bisa merusak pahala puasa.

Ketiga, menjaga telinga dari mendengarkan hal-hal yang diharamkan Allah SWT. Sesuatu yang haram diucapkan, maka haram pula untuk didengarkan. Mumpung memasuki bulan puasa, mari kita gunakan telinga untuk mendengarkan hal yang bermanfaat, seperti mendengarkan ayat suci Al-Qur’an, pengajian, atau nasehat keagamaan. Hal tersebut dilkukan agar kita berkah dan mendapatkan pahala yang sempurna dari Allah SWT.

Keempat, menjaga anggota badan, mulai dari tangan, kaki, mata, telinga dan anggota tubuh lainnya dari melakukan hal-hal yang dilarang oleh syariat agama. Mari kita gunakan anggota tubuh kita untuk pergi ke masjid, musholla, madrasah, atau kajian agar kita terhindar perbuatan yang tercela.

Kelima, tidak makan berlebihan saat berbuka puasa, sebab Allah sangat membenci perut yang berisi makanan halal secara berlebihan. Makan berlebihan bertentangan dengan tujuan puasa, yaitu melemahkan dari godaan syaitan dan hawa nafsu, tujuan ini tidak bisa terwujud jika tanpa mengurangi porsi makan. 

Keenam, saat berbuka puasa, sebaiknya perasaan hati memuat dua hal, antara lain yaitu takut siksa Allah dan selalu mengharapkan rahmat-Nya. Harapannya agar seseorang senantiasa bisa menjaga semangat ibadahnya, dan selalu istiqomah dalam beribadah kepada Allah SWT sehingga ia menjadi orang yang beruntung.

Jamaah shalat Jumat yang di tahmati Allah, Mengapa penting untuk menjaga kualitas berpuasa? Karena manusia yang cerdas merupakan manusia yang bisa menundukkan hawa nafsunya dan menabung amalan untuk kehidupan setelah kematian.

Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam kitabnya Mustadrok ‘ala Shahihain, juz 1, hlm 125:

الْكَيِّسُ ‌مَنْ ‌دَانَ ‌نَفْسَهُ ‌وَعَمِلَ ‌لِمَا ‌بَعْدَ ‌الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ 

Artinya: “Orang yang cerdas adalah yang menundukkan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya tapi banyak berangan-angan atas (karunia) Allah.” (HR. Hakim).

Oleh sebab itu, bulan Ramadhan merupakan momentum terbaik bagi kita untuk menjaga kualitas puasa dengan berperilaku seperti malaikat dengan memperbanyak amal kebaikan serta menahan diri dari hawa nafsu yang tercela. Semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا   باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ  

Demikian contoh khutbah Jumat awal bulan puasa yang bisa menjadi inspirasi. Semoga ibadah puasa kita berjalan lancar dan diterima oleh Allah SWT.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI