Mengenal Sejarah Salad: Hidangan yang Disebut Firdaus Oiwobo sebagai Makanan Orang Kaya

Nur Khotimah Suara.Com
Rabu, 05 Maret 2025 | 19:00 WIB
Mengenal Sejarah Salad: Hidangan yang Disebut Firdaus Oiwobo sebagai Makanan Orang Kaya
Ilustrasi salad (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengacara Firdaus Oiwobo lagi-lagi mencuri atensi publik. Kali ini, pemilik nama lengkap Muhammad Firdaus Oiwobo itu disorot karena mengunggah video sedang menyantap salad di salah satu restoran cepat saji. 

Sosok yang merekam Firdaus Oiwobo itu bertanya apa yang tengah ia makan. Sembari terus mengunyah dan menikmati salad yang ada di hadapannya, musuh bebuyutan Hotman Paris ini menjawab bahwa ia sedang menyantap makanan orang kaya.

"Makanan orang kaya," ujar Firdaus Oiwobo. 

Pernyataan Firdaus Oiwobo yang menyebut salad sebagai makanan orang kaya ini pun lantas saja menjadi topik perbincangan di kalangan netizen.

Baca Juga: Pekerjaan Orang Tua Rudy Salim: Bukan Keturunan Konglomerat, tapi Jalani Profesi Mentereng Ini

Benarkah salad termasuk salah satu makanan orang kaya? Tak sedikit warganet dibuat penasaran dengan sejarah salad, makanan yang didominasi oleh sayuran ini. Simak uraiannya berikut ini.

Sejarah Salad: Zaman Romawi Kuno hingga Abad Ke-20

Melansir sharebite.com, salad disebutkan sebagai salah satu menu hidangan yang banyak digemari. Seiring berjalannya waktu, salad juga berevolusi menjadi hidangan yang makin populer dan menggugah selera. 

Salad memiliki sejarah yang sangat panjang, dengan akar sejarah yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bangsa Babilonia, Mesir, Yunani, dan Romawi kuno dikenal mengonsumsi sayuran hijau yang dicampur dengan garam, minyak, dan cuka. Salad awal ini sering dibuat dengan bahan-bahan seperti selada, seledri, lobak, dan bawang yang dianggap bermanfaat untuk pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.

Selama Abad Pertengahan, salad memiliki bentuk yang berbeda dari yang kita kenal saat ini. Versi awal ini biasanya terdiri dari campuran bahan yang dimasak dan mentah. Meskipun selada tetap menjadi bahan dasar yang populer, komponen lain seperti herba, buah, dan kacang ditambahkan untuk meningkatkan rasa dan tekstur.

Baca Juga: Langit dan Bumi dengan Firdaus Oiwobo, Video Rudy Salim Ogah Ngaku Kaya kembali Viral

Periode Renaisans menandai titik balik yang signifikan bagi salad. Kelas atas yang kaya mulai menjadikan salad sebagai bagian penting dari jamuan makan mereka yang mewah. Tata letak dan hiasan yang rumit menjadi ciri khas salad era ini, yang sering kali disajikan sebagai karya seni yang memukau secara visual. 

Pada abad ke-18 dan ke-19, salad mengalami transformasi lebih lanjut. Orang Prancis memainkan peran penting dalam membentuk budaya salad modern. Pengenalan mayones sebagai saus pada pertengahan abad ke-18 membuka jalan bagi salad yang lembut dan lezat. 

Abad ke-20 menjadi saksi kebangkitan salad sebagai pilihan kuliner populer di seluruh dunia. Munculnya budaya makanan cepat saji di Amerika Serikat memunculkan salad dalam berbagai bentuk, termasuk salad Caesar, salad Cobb, dan salad koki, yang menawarkan alternatif yang lebih sehat untuk pilihan makanan cepat saji tradisional. Salad bar dan salad kemasan memudahkan orang untuk menambahkan sayuran segar dan berbagai topping ke dalam makanan mereka.

Kontributor : Rizky Melinda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI