Lebih lanjut ia menuturkan bahwa bekerja dengan orang dari berbagai budaya telah mengajarkannya untuk menghargai sudut pandang yang beragam, berkomunikasi dengan baik untuk menghindari kesalahpahaman, dan menghormati adat istiadat serta tradisi setempat.
"Pendekatan ini membantu kami berinovasi lebih cepat, membangun kemitraan yang lebih kuat, dan menyesuaikan strategi kami untuk setiap pasar,” tambah Mr Wan Muhamad Asyrad Wan Zaki.
Direktur Eksekutif SIF, Divisi Program, Mr Jaryll Chan mengatakan, perubahan iklim memengaruhi setiap orang, karena manusia hidup di dunia yang saling terhubung.
"Di SIF, kami percaya dapat menciptakan kolaborasi untuk menghasilkan solusi bagi dunia yang lebih baik,” jelasnya.
Pada acara Pitch Day, 10 tim yang terpilih mempresentasikan solusi berbasis teknologi mereka di hadapan panel juri.
Mereka menyampaikan tantangan lingkungan di berbagai bidang seperti pengelolaan sumber daya alam, penggunaan lahan, transportasi, pengelolaan limbah, dan ekonomi ekologi.
Tiga tim pemenang dipilih berdasarkan kreativitas, kemampuan persuasif, kerja sama tim, serta dampak dan kelayakan solusi mereka. Mereka adalah: E-Connect (Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Filipina; SustainIQ (Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Filipina) dan Sustainloop (India, Malaysia, dan Filipina).
Selain itu, Ecovolve (Kamboja, Indonesia & Singapura), menerima penghargaan People's Choice Award. Penghargaan ini didasarkan pada pemungutan suara di media sosial menjelang Pitch Day oleh para penonton yang hadir secara langsung di lokasi acara.
"Program Climate Hack membantu menyempurnakan solusi kami dengan mendorong kami untuk menantang asumsi dan memastikan skalabilitas aplikasi yang kami buat. Di bawah bimbingan mentor kami, Caitlin Medley dari Australia, saya belajar membuat solusi pelacakan karbon digital agar dapat ditindaklanjuti dan lebih memahami aspek bisnis terkait teknologi iklim," kata Anggota Ecovolve dari Indonesia, Mr Ahmad Yasri Zaenuri.
Baca Juga: Mengenal Fast Fashion: Tren Gaya Modis atau Bencana untuk Lingkungan?

Keempat tim akan mengunjungi Singapura pada bulan Maret tahun ini untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Singapore Green Plan 2030 – sebuah gerakan untuk memajukan agenda nasional Singapura dalam pembangunan berkelanjutan.