Bahaya Membersihkan Telinga dengan Korek Kuping, Ini Penjelasan Dokter THT

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 04 Maret 2025 | 22:15 WIB
Bahaya Membersihkan Telinga dengan Korek Kuping, Ini Penjelasan Dokter THT
Ilustrasi telinga. (Unsplash/Franco Antonio Giovanella)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membersihkan telinga menggunakan korek kuping seperti cotton bud ternyata cukup berbahaya. Sebab, telinga memiliki mekanisme alami untuk membersihkan diri, sehingga penggunaan alat tersebut justru dapat berbahaya.

Fakta itu diungkapkan dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT), Raden Mohamad Krisna Wicaksono Barata. Menurutnya, telinga menghasilkan cairan serumen yang berfungsi melindungi telinga dari infeksi.

"Sebenarnya kotoran dan bakteri di telinga memiliki peran untuk mengatasi infeksi," ujarnya, dikutip dari Antara, Selasa (4/3/2025).

Menurutnya, penggunaan korek kuping dapat mendorong serumen ke bagian dalam, sehingga menimbulkan penyumbatan dan berisiko menyebabkan gangguan pendengaran. Jika terlalu dalam, cotton bud bahkan bisa merusak gendang telinga.

Selain cotton bud, penggunaan alat-alat asing seperti kunci atau jari tangan yang tidak bersih juga berisiko melukai saluran telinga.

"Luka sayat akibat benda asing dapat memicu infeksi pada saluran telinga," jelasnya.

Dokter Krisna juga memperingatkan penggunaan obat tetes telinga yang tidak sesuai anjuran dokter. Jika diberikan secara tidak tepat, obat tersebut justru dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur yang memicu infeksi telinga.

Selain korek kuping, terapi ear candle atau metode pembersihan telinga dengan lilin khusus juga dinilai berbahaya. Teknik ini berisiko menyebabkan luka bakar dan infeksi yang bisa mengganggu kesehatan telinga.

Sebagai alternatif yang lebih aman, ia menyarankan membersihkan telinga dengan mengusap bagian luar menggunakan handuk atau lap kering. Gerakan rahang saat berbicara atau mengunyah juga dapat membantu mengeluarkan kotoran secara alami.

Bagi yang mengalami gangguan pendengaran, dokter Krisna menyarankan segera berkonsultasi dengan dokter THT. Saat ini, pemeriksaan menggunakan perangkat audiometri sudah tersedia di rumah sakit untuk mendeteksi masalah pendengaran sejak dini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI