6 Pertanyaan tentang Puasa bagi Ibu Menyusui, Apakah Mempengaruhi Kesehatan Bayi?

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 04 Maret 2025 | 15:43 WIB
6 Pertanyaan tentang Puasa bagi Ibu Menyusui, Apakah Mempengaruhi Kesehatan Bayi?
Ilustrasi ibu menyusui. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertanyaan seputar puasa bagi ibu menyusui masih terus bermunculan, tak terkecuali selama bulan Ramadhan 2025. Pasalnya, asupan kalori ibu menyusui lebih terbatas selama menjalani puasa. Tak jarang situasi ini memicu kekhawatiran seorang ibu akan pasokan ASI untuk buah hati.

Makan lebih sedikit selama menyusui memang dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini terkadang membuat ibu menyusui juga mengkhawatirkan kesehatan bayi. Nah, beberapa pertanyaan tentang puasa bagi ibu menyusui ternyata sudah memiliki jawaban akurat dari penelitian sampai ahli kesehatan.

Lantas, apa saja pertanyaan yang paling dikhawatirkan ibu menyusui saat menjalani puasa? Menyadur Mom Junction, ini daftar pertanyaan terpopuler dari ibu menyusui.

1. Berapa lama ibu bisa berpuasa saat menyusui?

Baca Juga: Apa Saja yang Membatalkan Puasa Ramadan? Umat Muslim Wajib Tahu!

Ilustrasi ibu menyusui yang menunaikan puasa (Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi ibu menyusui yang menunaikan puasa (Freepik/rawpixel.com)

Sejauh ini, tidak ada panduan khusus untuk durasi puasa bagi ibu menyusui. Namun, ibu menyusui dianjurkan untuk menjaga waktu puasa yang lebih pendek, atau tidak lebih dari 14 jam. Artinya, ibu menyusui di Indonesia cukup aman untuk berpuasa karena tidak lebih dari durasi tersebut.

Alasan menjaga durasi puasa karena ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori. Jika asupan kalori rendah, hal itu dapat berdampak negatif pada suplai ASI dan tingkat energi. Ibu menyusui bisa mengalami kelelahan selama menyusui, dan itu akan memengaruhi kesehatan ibu dan bayi.

Alternatif lain bagi ibu menyusui adalah berpuasa dengan makanan porsi kecil, menghindari makanan olahan, dan mengonsumsi makanan utuh seperti buah dan sayur. Apabila tips ini diterapkan, maka asupan gizi ibu menyusui akan terjaga selama puasa.

2. Berapa lama bayi yang disusui bisa bertahan tanpa makan?

Bayi yang baru lahir tidak membutuhkan susu dalam jumlah banyak untuk merasa kenyang. Mereka dapat tetap kenyang selama sekitar dua hingga empat jam setelah satu kali menyusui.

Baca Juga: 5 Resep Minuman dari Kurma: Es Teler sampai Infused Water, Seger Banget

Ibu menyusui harus memperhatikan isyarat bayi dan memberinya makan saat mereka menunjukkan tanda-tanda lapar. Rata-rata, dalam beberapa minggu dan bulan pertama, bayi perlu disusui sekitar 8 hingga 12 kali dalam satu hari. Mereka dapat bertahan tanpa makan selama sekitar dua jam.

3. Apa manfaat berpuasa saat menyusui?

Ilustrasi makanan yang perlu dihindari oleh ibu menyusui (Pexels.com/Mart Production)
Ilustrasi makanan yang perlu dihindari oleh ibu menyusui (Pexels.com/Mart Production)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat memberikan berbagai keuntungan. Di antaranya penurunan berat badan, peningkatan sensitivitas insulin, penurunan peradangan, dan mekanisme perbaikan sel.

Menyusui saat berpuasa bisa menurunkan glukosa, serta meningkatkan pemecahan lemak dan protein. Namun perlu diingat, ppengurangan kalori yang drastis juga dapat menyebabkan penurunan produksi ASI. Pastikan ibu menyusui mengonsumsi 500 kalori lebih banyak daripada sebelum hamil untuk mendapatkan produksi ASI yang sehat.

4. Haruskah ibu berkonsultasi dengan layanan kesehatan sebelum berpuasa saat menyusui?

Ilustrasi ibu menyusui (Freepik/yanalya)
Ilustrasi ibu menyusui (Freepik/yanalya)

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum berpuasa saat menyusui. Anda bisa berkonsultasi ke ahli gizi atau dokter untuk mementukan menu makanan sehat selama puasa.

Layanan kesehatan juga bisa memberikan panduan yang dipersonalisasi, memprioritaskan keselamatan ibu dan bayi Anda, tentu sambil mempertimbangkan riwayat kesehatan keduanya. Hubungi mereka untuk mendapatkan kejelasan dan kepastian.

5. Apakah puasa saat menyusui dapat memengaruhi kesehatan bayi?

Ilustrasi Ibu Menyusui (Pixabay.com)
Ilustrasi Ibu Menyusui (Pixabay.com)

Puasa tidak berdampak signifikan terhadap kandungan makronutrien dalam ASI atau pertumbuhan bayi. Walau begitu, penurunan produksi ASI akibat puasa dapat menyebabkan malnutrisi pada bayi yang disusui secara eksklusif.

Oleh sebab itu, ibu menyusui harus mengonsumsi makanan bergizi dan kalori yang cukup selama periode makan. Hal ini demi membantu menjaga produksi ASI.

6. Apakah puasa saat menyusui dapat memengaruhi rasa ASI?

Ilustrasi ibu menyusui (Freepik/Drazen Zigic)
Ilustrasi ibu menyusui (Freepik/Drazen Zigic)

Puasa saat menyusui tidak berdampak signifikan pada komposisi ASI. Artinya, kecil kemungkinannya hal itu akan memengaruhi rasanya.

Adapun rasa ASI dapat berubah akibat konsumsi makanan tertentu oleh ibu. Contohnya daun mint, bawang putih, adas manis, wortel, vanili, jintan, dan alkohol.

Jadi, haruskah ibu berpuasa saat menyusui? Itu tergantung pada situasi setiap ibu. Jika anak Anda sudah lebih besar dan sudah mulai makan makanan padat, puasa tidak akan berdampak besar. Namun, jika bayi Anda berusia di bawah enam bulan, Anda dapat menghindari puasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI