Infografis
Suara.com - Penampakan rumah megah yang baru dibeli Saaih Halilintar sukses membuat warganet terpana. Pasalnya rumah tersebut begitu besar dan memiliki desain klasik Eropa.
Contohnya pada postingan perdananya ketika pamer bagian dalam rumahnya. Terlihat Saaih berdiri dari lantai atas dan menunjukkan huniannya punya dua tangga lebar bak istana, lengkap dengan chandelier.
"Alhamdulillah, Saaih Halilintar sudah punya rumah sendiri," katanya sambil menunjukkan beberapa orang tengah membawa berbagai perabot ke atas.
Melihat rumahnya yang megah, warganet mungkin tak menyangka bahwa seorang Saaih pernah hidup dalam kesusahan. Bahkan di pernah makan dari tong sampah.
Baca Juga: Saaih Halilintar Punya Rumah Baru di Pondok Indah, Lebih Mewah dari Dua Kakaknya?
Hal itu terungkap dalam konten TikTok bersama sang ibu, Geni Faruk yang menceritakan masa lalu keluarga mereka yang sempat hidup susah.
Saat mereka hidup di Malaysia, tepatnya setelah anak ketujuh yakni Fateh lahir, bisnis keluarga sedang susah sehingga mereka serba terbatas.
Bahkan mereka harus membeli perabot rumah yang disewa secara bekas dan mengambil makanan dari tong sampah. "Tapi kita ada kulkas buat nyimpen-nyimpen makanan yang kita ambil dari tong sampah," ujar Saaih.
Geni Faruk lantas bercerita bahwa mereka kala itu mengambil roti-roti yang tak habis terjual di supermarket. Setengah jam sebelum tutup, biasanya roti-roti tersebut dibuang. "Nah itu semua dibuang ke tong sampah, jadi kita cari tahu dia buangnya ke mana," beber Geni Faruk.
Tak sembarangan, roti-roti yang diambil masih dalam kondisi higienis. "Terus petugasnya itu ada yang baik jadi dia nggak buangnya itu semena-mena, dimasukin ke dalam plastik gede jadi dia tetap higienis, ditaruh di tong sampah gede," lanjutnya.
Baca Juga: Bakal Punya Anak Laki-Laki, Geni Faruk Ungkap Perubahan Thariq Halilintar
Namun karena mungkin ada pegawai yang merasa kasihan, plastik roti-roti itu kemudian ditaruh di luar, bukan di tong sampah lagi.
"Jadi masih bener-bener bersih, mungkin dia simpati gitu ya," tambah Geni Faruk.
Yang bertugas untuk mengambil roti-roti itu adalah Atta dan Saaih. "Di situ pakai kereta dorongnya Fateh, jadi ceritanya Bang Atta lagi dorong aku di loading dock, kita buka dikit terus masuk," kenang Saaih.
