Suara.com - Anies Baswedan baru saja mengisi kajian Ramadhan di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada. Ia mendapat pertanyaan menohok dari seorang siswi SMA 1 Kota Magelang.
Siswi kelas X itu melemparkan pertanyaan yang cukup serius kepada mantan capres tersebut.
"Seperti yang kita ketahui kondisi di Indonesia sangat porak poranda dan umumnya sumber masalah ini berasal dari bagian pemerintahan. Namun apakah masalah yang terjadi hanya dari pusat pemerintahan? tidak berasal dari pola pikir masyarakatnya? Jadi bagaimana cara mengajak masyarakat untuk berfikir agar kita bisa menjadi bangsa yang lebih terdidik, tidak hanya untuk generasi tua yang sudah terlambat belajar," kata siswi bernama Maryam tersebut disambut riuh dan tepuk tangan dari jemaah lain.
Anies Baswedan pun tampak terkesan dengan keberanian siswi SMA tersebut. Ia pun menjawab pertanyaan itu sambil melempar candaan.
Baca Juga: Masjid Kampus UGM Membludak! Jemaah Rela Kehujanan Demi Tausiyah Anies Baswedan
"Ini pertanyaan ini menyatakan bahwa Indonesia lagi banyak masalah, dan kebanyakan masalahnya dari pemerintah. Untung lagi nggak di dalam pemerintah, ya," ujar Anies disambut tawa.
Anies menjelaskan bahwa kini ia punya beban yang berbeda meski sudah bukan berstatus pejabat pemerintah.
"Dulu ketika masih di dalam pemerintah, setiap kali pertanyaan tentang pemerintah kan kita harus menjelaskan. Kalau sekarang ya harus menjelaskan juga tapi tanpa beban," kata dia.
Menanggapi pertanyaan Maryam, Anies menyarankan agar masyarakat jangan berputus asa. Mantan Mendikbud ini meminta agar rakyat tetap sibuk dengan rencananya sendiri-sendiri.
"Kita jalan saja sesuai dengan rencana. Kita semua punya rencana kita untuk hidup lebih baik di tingkat individu kalau diakumulasi dia akan membuat bangsa kita lebih baik," jawabnya.
Anies mengungkapkan, meski pemerintahan sedang ada masalah, jangan sampai membuat rencana masyarakat dalam berbuat baik gagal.
"Jadi walaupun di pemerintahan ada masalah A, B, C, D, pastikan kegiatan anda masing-masing adalah kegiatan yang baik, produktif, memberikan manfaat, karena itu membuat akumulasi kebaikan," lanjutnya.
Anies pun menegaskan bahwa peran masyarakat dalam pemilu begitu penting. Apalagi menentukan pilihan yang benar. Bukan hanya di tingkat pilpres namun di tingkat daerah dan legislatif yang harus dipikir benar-benar.
"Jadi nanti kalau ada Pemilu lagi, pilih yang bener," ujarnya.
Anies juga mempersilakan masyarakat yang measa tidak puas dengan pilihannya agar tidak memilih orang yang sama lagi jika gagal.
"Sehingga kalau rakyat salah pilih ya satu periode. Sesudah itu bisa dikoreksi. Tapi bila berjalan dengan baik, maka pilih dalam pemilu berikutnya," kata Anies.
"Cuma akhir-akhir ini, ada yang ingin ikut demokrasi tapi nggak boleh ikut. Nah itulah matinya demokrasi," sindir Anies yang kemarin gagal maju di Pilkada DKI Jakarta.