Negara dengan Durasi Puasa Terpendek di Dunia, Hanya 11 Jam!

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 04 Maret 2025 | 06:00 WIB
Negara dengan Durasi Puasa Terpendek di Dunia, Hanya 11 Jam!
Ilustrasi Puasa (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Ramadhan telah tiba, dan umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dengan durasi yang berbeda-beda. Faktor utama yang menentukan panjangnya waktu puasa adalah letak geografis suatu negara, khususnya posisi terhadap garis khatulistiwa.

Semakin jauh dari garis khatulistiwa, semakin panjang atau pendek durasi puasanya tergantung musim yang sedang berlangsung.

Negara dengan Durasi Puasa Terpendek

Pada Ramadhan 2025, beberapa negara di belahan bumi selatan menikmati durasi puasa yang lebih singkat dibanding negara-negara lain. Berikut adalah negara dengan waktu puasa paling pendek di dunia:

Baca Juga: Apa Itu Iftar dan Takjil? Ini Penjelasan dan Filosofinya

1. Argentina - Sekitar 11 jam

Argentina menjadi salah satu negara dengan waktu puasa tersingkat di dunia. Di ibu kota Buenos Aires, umat Muslim hanya berpuasa sekitar 11 jam, karena matahari terbit sekitar pukul 06.00 dan terbenam pukul 17.00.

2. Chile – Sekitar 11,5 jam

Di kota Punta Arenas, Chile, waktu puasa juga tergolong singkat, sekitar 11,5 jam. Letaknya yang berada di bagian selatan bumi membuat durasi puasanya lebih pendek dibanding negara-negara di belahan utara.

3. Uruguay – Sekitar 12 jam

Baca Juga: Ramadan Story, Pengalaman Buka Puasa yang Unik di Aston Priority Simatupang Hotel & Conference Center

Umat Muslim di Montevideo, ibu kota Uruguay, menjalani puasa sekitar 12 jam, dengan imsak sekitar pukul 06.00 dan berbuka pada pukul 18.00.
Afrika Selatan – Sekitar 12 jam Di Cape Town, Afrika Selatan, umat Muslim juga berpuasa sekitar 12 jam, menjadikannya salah satu negara dengan durasi puasa yang relatif singkat dibanding negara-negara di belahan utara.

Mengapa Durasi Puasa Berbeda-beda?

Perbedaan panjang puasa ini disebabkan oleh pergerakan bumi mengelilingi matahari dan posisi matahari di berbagai wilayah. Negara-negara yang berada lebih dekat dengan kutub bumi cenderung mengalami perubahan durasi siang dan malam yang lebih ekstrem dibanding negara yang dekat dengan garis khatulistiwa.

Namun, apapun durasi puasanya, esensi dari Ramadan tetaplah sama, yaitu meningkatkan ketakwaan, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama. Apakah kamu tertarik untuk mencoba puasa di salah satu negara ini?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI