Mengenal Bahaya Hipotermia, Kondisi yang Picu Kematian Dua Pendaki Puncak Carstensz

Minggu, 02 Maret 2025 | 19:13 WIB
Mengenal Bahaya Hipotermia, Kondisi yang Picu Kematian Dua Pendaki Puncak Carstensz
Lilie Wijayati dan Elsa Laksono semasa hidup. [x/@andreasharsono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua pendaki Carstensz Papua alias Carstensz Pyramid meninggal dunia saat melakukan ekspedisi, Sabtu (1/3/2025). Kedua pendaki perempuan itu disebut berada dalam rombongan bersama penyanyi Fiersa Besari.

Dua pendaki tersebut adalah Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono. Keduanya meninggal meninggal akibat hipotermia dalam perjalanan turun dari puncak Carstensz.

Elsa dan Lilie sendiri merupakan bagian dari kelompok mendaki yang terdiri dari 10 orang, termasuk Fiersa Besari dan 5 pemandu profesional.

Setidaknya 5 orang pendaki mengalami hipotermia saat berada di Lembah Kuning. Tiga orang di antaranya berhasil selamat, sementara Lilie dan Elsa meninggal dunia.

Bisa bahayakan nyawa, sepert apa hipotermia?

Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, pendaki Puncak Carstensz yang meninggal dunia. [Instagram@tropik_adventure]
Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, pendaki Puncak Carstensz yang meninggal dunia. [Instagram@tropik_adventure]

Mengenal Hipotermia

Hipotermia merupakan kondisi saat suhu tubuh turun terlalu rendah. Suhu tubuh normal manusia ada di angka 37 derajat celcius. Seseorang mengalami hipotermia saat suhu tubuh mencapai angka di bawah 35 derajat celcius.

Hipotermia terjadi saat tubuh terpapar suhu sangat rendah dan tubuh tak sanggup mengembalikan suhu panasnya. 

Melansir dari laman Hello Sehat, Hipotermia bisa mengancam nyawa. Pasalnya suhu tubuh terlalu rendah bisa membuat jantung, sistem saraf, dan organ tubuh lainnya tidak dapat bekerja secara optimal.

Baca Juga: Evakuasi Dramatis Jenazah Pendaki dari Puncak Cartenz

Hipotermia bisa menyebabkan kegagalan total pada fungsi jantung dan sistem pernapasan yang berisiko kematian jika tak segera ditangani.

Gejala

Ilustrasi Hipotermia [shutterstock]
Ilustrasi Hipotermia [shutterstock]


Saat awal mengalami hipotermia, penderita akan terus menggigil ketika suhunya mulai turun. Gejala ini muncul sebagai pertahanan otomatis tubuh terhadap suhu dingin untuk menghangatkan diri.

Pada hipotermia ringan, suhu tubuh menurun hingga 32°C–35°C. 

Orang yang mengalami hipotermia ringan akan menimbulkan gejala kelelahan, kelelahan, reaksi tubuh yang mulai lambat, mengantuk, denyut nadi melemah, detak jantung semakin cepat, napas cepat, kulit pucat, dan linglung.

Sementara pada hipotermia sedang, suhu tubuh mencapai 28°C–32°C. Pada tahap ini, tubuh sudah tidak menggigil, tetapi akan muncul warna kebiruan pada kulit dan tingkat kesadaran yang semakin menurun. 

Hipotermia ringan juga membuat pupil mata jadi melebar disertai dengan kaku otot, tekanan darah rendah, dan bicara tidak jelas.

Terakhir hipotermia berat di mana suhu tubuh berada di bawah 28°C. Gejala yang muncul dapat berupa henti jantung, sesak napas, dan penumpukan cairan pada paru-paru. Kondisi ini bisa membuat koma hingga kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI