Mengenal Bahaya Hipotermia, Kondisi yang Picu Kematian Dua Pendaki Puncak Carstensz

Minggu, 02 Maret 2025 | 19:13 WIB
Mengenal Bahaya Hipotermia, Kondisi yang Picu Kematian Dua Pendaki Puncak Carstensz
Lilie Wijayati dan Elsa Laksono semasa hidup. [x/@andreasharsono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gejala

Ilustrasi Hipotermia [shutterstock]
Ilustrasi Hipotermia [shutterstock]


Saat awal mengalami hipotermia, penderita akan terus menggigil ketika suhunya mulai turun. Gejala ini muncul sebagai pertahanan otomatis tubuh terhadap suhu dingin untuk menghangatkan diri.

Pada hipotermia ringan, suhu tubuh menurun hingga 32°C–35°C. 

Orang yang mengalami hipotermia ringan akan menimbulkan gejala kelelahan, kelelahan, reaksi tubuh yang mulai lambat, mengantuk, denyut nadi melemah, detak jantung semakin cepat, napas cepat, kulit pucat, dan linglung.

Sementara pada hipotermia sedang, suhu tubuh mencapai 28°C–32°C. Pada tahap ini, tubuh sudah tidak menggigil, tetapi akan muncul warna kebiruan pada kulit dan tingkat kesadaran yang semakin menurun. 

Hipotermia ringan juga membuat pupil mata jadi melebar disertai dengan kaku otot, tekanan darah rendah, dan bicara tidak jelas.

Terakhir hipotermia berat di mana suhu tubuh berada di bawah 28°C. Gejala yang muncul dapat berupa henti jantung, sesak napas, dan penumpukan cairan pada paru-paru. Kondisi ini bisa membuat koma hingga kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI