Badan Tetap Bugar, Ini 5 Tips Olahraga Aman Saat Puasa ala Dokter Tirta

Minggu, 02 Maret 2025 | 15:00 WIB
Badan Tetap Bugar, Ini 5 Tips Olahraga Aman Saat Puasa ala Dokter Tirta
Dokter Tirta [Instagram/@dr.tirta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Ramadan telah tiba dan menjaga kebugaran tubuh tetap menjadi prioritas. Dokter Tirta melalui kanal YouTube pribadinya sempat membagikan tips olahraga aman yang bisa diterapkan selama berpuasa.

Menurutnya, pemahaman tentang bagaimana tubuh beradaptasi selama puasa sangat penting. Seperti apa tips olahraga yang aman saat puasa menurut Dokter Tirta? Simak penjelasan berikut ini.

Tips Olahraga Aman Saat Puasa

Dokter Tirta [YouTube/ Tirta PengPengPeng]
Dokter Tirta [YouTube/ Tirta PengPengPeng]

Dokter Tirta menjelaskan bahwa saat berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan kalori, sehingga mengandalkan cairan tubuh dan cadangan energi dari makanan saat sahur serta lemak. Pada awal puasa, tubuh mungkin belum terbiasa dengan perubahan pola makan.

Namun setelah beberapa hari, tubuh akan beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan pola makan saat sahur dan berbuka.

"Tapi biasanya setelah puasa berjalan belasan hari maka tubuh sudah akan langsung terbiasa kayak 'oh dia makannya subuh terus buka puasa'," kata dokter Tirta di akun YouTube.

Lalu kapan waktu maksimal untuk olahraga selama berpusa?

1. Olahraga Jelang Buka Puasa

Dokter Tirta menyarankan waktu terbaik untuk berolahraga saat puasa adalah menjelang waktu berbuka, sekitar pukul 4 sore setelah salat Ashar hingga menjelang Magrib. Namun, perlu diingat bahwa intensitas olahraga selama puasa harus lebih ringan dibandingkan saat tidak berpuasa.

Baca Juga: Aaliyah Massaid Sahur bareng Thariq Halilintar, Apa Hukumnya Ibu Hamil Ikut Puasa Ramadan?

"Kurangi beban dan repetisi, serta lakukan olahraga dengan tempo santai. Hindari olahraga dengan durasi yang terlalu lama atau terlalu berat, karena tubuh sedang kekurangan cairan," jelasnya.

Selain itu saat berbuka puasa, jangan langsung mengonsumsi makanan berat. Mulailah dengan makanan yang mengandung energi cepat, seperti kurma, apel, roti, dan cairan elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat berolahraga. Jika langsung mengonsumsi makanan berat, asam lambung bisa meningkat dan menyebabkan perut kembung atau sebah.

Lalu kapan bisa mengonsumsi makanan berat?

"Makan beratnya bisa 1-2 jam setelah Magrib, jadi antara Magrib sama Isya atau habis salat Isya itu kadang-kadang langsung tarawih, jadi paling aman habis Magrib dan menjelang Isya," tuturnya.

2. Olahraga Setelah Tarawih

Kemudian olahraga aman saat puasa dapat dilakukan lagi setelah salat tarawih dari jam 9 sampai 10 malam.

"Jadi kalian kan tadi makan berat jam 7 sebelum tarawih, ya kan supaya itu kalorinya terbakar jadi olahraga. Ketika kalian olahraga lagi habis tarawih itu malah pas," ungkapnya.

Salat Tarawih sendiri dapat dianggap sebagai kardio dengan intensitas sedang. Setelah Tarawih, kamu bisa melakukan olahraga angkat beban selama satu jam, kemudian makan malam ringan, dan beristirahat pada pukul 10 atau 11 malam.

3. Olahraga Sebelum Sahur

Dokter Tirta juga merekomendasikan olahraga sebelum makan sahur, yaitu sekitar pukul 3 pagi.

"Jadi pas kalian sebelum subuhan, kalian bangun jam 3, kalian minum dulu air putih, kalian olahraga dilakukan di rumah. Contoh, push up, sit up, plank, jump rope," ujarnya.

Menurutnya, jump rope sangat efektif dilakukan di rumah selama berpuasa karena kalori yang terbakar mirip seperti saat olahraga lari. Setelah olahraga, baru minum air putih, makan pisang, dan makan makanan yang cukup lalu tidur setelah subuh.

4. Jangan Olahraga di Siang Bolong

Selain itu, Dokter Tirta juga mengingatkan untuk menghindari olahraga berat di siang hari bolong, terutama di jam 1 siang. "Selain itu jangan juga olahraga ketika siang bolong karena berat juga itu nge-gym jam 1 siang. Energinya habis banget bisa jadi fat burning," ungkapnya.

Dokter Tirta menambahkan bahwa waktu olahraga ini bisa disesuaikan dengan tujuan. Jika ingin menurunkan berat badan, olahraga menjelang berbuka puasa adalah pilihan yang tepat. Sementara itu jika ingin menambah massa otot (bulking), maka olahraga setelah Tarawih atau sebelum sahur lebih disarankan.

5. Intensitas Olahraga Harus Lebih Ringan

Dokter Tirta juga menekankan pentingnya untuk tidak memaksakan diri saat berolahraga di bulan puasa. Intensitas olahraga harus lebih ringan dari biasanya karena tubuh kekurangan kalori, cairan, mineral, dan waktu istirahat yang cukup.

"Ingat, intensitas olahraga selama bulan puasa tidak boleh lebih berat dari yang dilakukan harian karena kalian sudah kekurangan kalori, cairan, mineral dan fisik waktu tidur juga berantakan. Karena waktu tidur ketika puasa itu kan dari jam 11 sampai 3, jadi lebih singkat daripada yang kita nggak puasa," pungkasnya.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI