Sempat Bongkar Borok Pertamina, Segini Kekayaan Ahok Saat Jabat Komisaris Utama

Minggu, 02 Maret 2025 | 09:30 WIB
Sempat Bongkar Borok Pertamina, Segini Kekayaan Ahok Saat Jabat Komisaris Utama
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram/@basukibtp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekayaan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menarik untuk dibahas seiring namanya jadi trending X di tengah bergulirnya kasus korupsi Pertamina yang kabarnya merugikan negara hampir 1.000 triliun. Hal itu karena video lawas mengenai Ahok yang membongkar kebobrokan Pertamina viral di media sosial.

Selain itu, video saat Ahok mengaku siap menghadapi sidang terbuka apabila dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung) juga viral. Ahok diketahui menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina sejak 25 November 2019 sampai 2 Februari 2024.

Lantas berapa kekayaan Ahok saat jadi Komisaris Utama PT. Pertamina? Simak penjelaan berikut ini.

Kekayaan Ahok Jadi Komisaris Utama PT Pertamina

Harta Kekayaan Ahok Jadi Komisaris Utama PT. Pertamina [https://elhkpn.kpk.go.id/]
Harta Kekayaan Ahok Jadi Komisaris Utama PT. Pertamina [LHKPN]

Selama jadi Komisaris Utama PT. Pertamina, Ahok terhitung 5 kali melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Harta kekayaan Ahok pun terlihat naik turun selama memegang jabatan jadi Komisaris Utama Pertamina.

Baca Juga: Korupsi Pertamina Rugikan Rp193 Triliun, Ternyata Publik Bisa Ajukan Gugatan dengan Dua Cara Ini

1. Periodik 2019 : Total kekayaan Rp 50.154.930.816 (Rp 50,15 miliar)
2. Periodik 2020: Total kekayaan Rp 59.323.839.726 (Rp 59,32 miliar)
3. Periodik 2021 : Total kekayaan Rp 38.591.173.894 (Rp38,59 miliar)
4. Periodik 2022 : Total kekayaan Rp 53.667.208.314 (Rp 53,66 miliar)
5. Periodik 2023: Total kekayaan Rp 63.365.202.592 (Rp63,36 miliar)

Untuk periodik 2019, Ahok melaporkan harta kekayaannya kepada pada 30 April 2020. Dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tersebut, Ahok memiliki 33 item dalam aset berupa tanah dan bangunan dengan nilai total 48.771.889.000 (Rp48,77 miliar).

Ahok juga melaporkan 5 mobil miliknya yang terdiri dari Toyota Land Cruiser tahun 2012, Jeep Rubicon tahun 2014, Jeep Rubicon tahun 2018, Mercedes Sedan tahun 2019 dan Toyota Alphard tahun 2019 dengan nilai total Rp5.100.000.000 (Rp5,1 miliar).

Selain itu, Ahok melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp1.878.660.800 (Rp1,8 miliar), surat berharga Rp3.820.000.000 (Rp3,82 miliar), kas dan setara kas senilai Rp2.387.848.257 (Rp2,3 miliar seta harta lainnya Rp434.866.841 (Rp434,8juta).

Ahok juga punya utang sebesar Rp12.238.334.082 (Rp12,2 miliar) sehingga total kekayaan bersihnya Rp50.154.930.816 (Rp50,14 miliar).

Baca Juga: Kini Blak-Blakan Ungkap Borok, Intip Rekam Jejak Ahok Selama Jadi Komut Pertamina

Kemudian di periodik 2020, Ahok melaporkan harta kekayaannya pada 24 Maret 2021. Aset tanah dan bangunannya pun masih berjumlah 33 item dengan nilai Rp48,77 miliar. Begitu juga di periodik 2020, aset kendaraan Ahok juga masih sama dengan 5 mobil senilai Rp5,1 miliar.

Namun harta bergerak Ahok meningkat dari periodik sebelumnya senilai Rp2.937.411.947 (Rp2,9 miliar), surat berharga Rp10.720.261.122 (Rp10,7 miliar), kas dan setara kas Rp1.322.742.218 (Rp1,3 miliar), harta lainnya Rp1.261.306.188 (Rp1,2 miliar).

Meski begitu, jumlah utang Ahok pun berkurang dari periodik sebelumnya yakni Rp10.789.770.749 (Rp10,7) sehingga total kekayaan bersihnya Rp59.323.839.726 (Rp59,32) miliar.

Sementara itu di periodik 2021, harta kekayaan Ahok yang dilaporkan pada 29 Maret 2022 menurun drastis. Hal ini terlihat dari aset tanah dan bangunannya yang berkurang jadi 23 item dengan total nilai Rp31.472.137.137 (Rp31,4 miliar). Ahok juga hanya melaporkan 1 mobil miliknya yang tersisa yakni Jeep Rubicon tahun 2018 senilai Rp1,2 miliar.

Harta bergerak lainnya milik Ahok senilai Rp1.684.799.059 (Rp1,68 miliar), surat berharga Rp10.383.797.950 (Rp10,38 miliar), kas dan setara kas senilai Rp1.832.628.257 (Rp1,8 miliar) dan harta lainnya Rp47.467.591.743 (Rp47,46 miliar).

Utang Ahok juga menurun dari periodik sebelumnya hanya Rp8.876.417.849 (Rp8,87 miliar) sehingga total harta kekayaan bersihnya adalah Rp38.591.173.894 (Rp38,5 miliar).

Kemudian di periodik 2022, Ahok melaporkan harta kekayaannya pada 31 Maret 2023. Sama seperti periodik sebelumnya, aset tanah dan bangunan Ahok ada 23 item tapi dengan nilai berbeda yakni Rp43.228.613.033 (Rp43,22 miliar). Ahok juga tidak mempunyai aset berupa kendaraan dalam periodik ini.

Namun harta bergerak Ahok senilai Rp1.066.519.059 (Rp1 miliar), surat berharga Rp11.347.082.834 (Rp11,34 miliar), kas dan setara kas Rp4.680.701.331 (Rp4,68 miliar), dan harta lainnya Rp2.319.862.806 (Rp2,3 miliar).

Jumlah utang Ahok sedikit mengalami kenaikan dari periodik sebelumnya menjadi Rp8.975.570.749 (Rp8,9 miliar) sehingga total kekayaan bersihnya Rp53.667.208.314 (Rp53,66 miliar).

Di periodik 2023 terakhir kali menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina, Ahok melaporkan harta kekayaannya pada 26 Maret 2024. Aset tanah dan bangunan milik Ahok masih berjumlah 23 item namun dengan nilai Rp50.885.535.777 (Rp50,88 miliar). Sama seperti periodik sebelumnya, Ahok tak melaporkan kepemilikan kendaraan.

Meski begitu, harta bergerak lainnya milik Ahok senilai Rp1.051.673.097 (Rp1 miliar), surat berharga senilai Rp14.440.928.483 (Rp14,4 miliar), kas dan setara kas senilai Rp5.362.726.315 (Rp5,3 miliar), harta lainnya Rp2.930.169.600 (Rp2,9 miliar).

Utang Ahok juga meningkat dari periodik sebelumnya menjadi Rp11.305.830.680 sehingga total kekayaan bersihnya adalah Rp63.365.202.592 (Rp63 miliar).

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI